Sabtu, 03 Mei 2014

Mengatasi Keraguan… / Rayakan Hari Buruh Sedunia Dengan Produktivitas

http://ocehanburung.blogdetik.com/2014/05/02/mengatasi-keraguan/


Mengatasi Keraguan…

Posted by Ocehanburung on 2 May 2014
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tidak ada ilmu apapun yang bisa mempelajari isi hati dari seseorang. Bahwa apa yang mereka rasakan terhadap kita akan sangat sulit kita ketahui sehingga membuat kita sulit memilih.
Akan muncul berbagai pertanyaan yang akan sangat sulit kita tau jawabannya ketika seseorang bersikap kepada kita.
Kenapa dia sangat baik??
Kenapa dia tidak menyapa saya??
Kenapa tiba2 dia senyum??
Kenapa dengan saya dia sangat baik?? Sedangkan dengan yang lain tidak.
Lakukan atau tidak??
Dan puluhan pertanyaan yang akhirnya menguap begitu saja tanpa jawaban pasti karena hal itu berhubungan dengan Hati, Perasaan, sesuatu yang hanya orang tersebut dan Tuhan yang tau.
Jadi, sebelum saya mengurai cara memahami bagaimana untuk memprediksi atau mencoba untuk menebak, menerka apa isi hati dan maksud kebaikan atau keburukan mereka terhadap kita dan memutuskan melakukannya atau tidak, maka ada 1 prinsip dasar untuk menyikapi semua itu dan itu adalah Tuhan.
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa isi hati manusia hanya manusia dan Tuhanlah yang bisa mengetahuinya, jadi jika kau ingin mengetahui apa isi hati atau maksud seseorang itu kepada kita untuk membantumu memastikan untuk melakukan sesuatu atau tidak, jawabannya hanya 1, “ask to God…” tanyalah pada Tuhan.
Bagaimana cara kita bertanya pada Tuhan??
Berdo’a lah.. dan mintalah perlindungan padaNya atas segala yang akan kau lakukan pada seseorang yang kau masih ragu atas apa yang ada dalam isi hatinya. Itulah hal yang paling utama yang harus kau lakukan.
Namun, adalah sifat manusia yang sering sekali tidak suka jika diberi jawaban yang simple dan pendek. Mereka ingin penjelasan, mereka ingin jawaban yang bisa diolah oleh fikiran mereka, mereka ingin jawaban yang belum mereka ketahui, mereka ingin jawaban yang tidak biasa.
Karenanya, saya akan mencoba menjawabnya, tapi saya tekankan, bahwa yang terbaik untuk mendapatkan jawaban yang pasti atas isi hati dan dalam memutuskan sesuatu adalah bertanya kepadaNya.
Jika kau ingin meraba atas apa sebab seseorang melakukan sesuatu kepadamu (entah kebaikan atau keburukan) dan jika kau ingin mendapat kepastian apakah aku harus melakukannya ataukah tidak, ada dua hal yang harus kau perhatikan.
1. Faktor internal (diri kita sendiri)
Tidak bisa kita pungkiri bahwa manusia diciptakan dengan tingkah, sikap, karakter dan wajah yang berbeda2.
Ada yang memang diciptakan dengan karakter sangat menyebalkan sehingga tidak sedikit orang yang enggan berbuat baik padanya.
Ada yang diciptakan dengan karakter sangat menyenangkan, sehingga orang selalu bahagia didekatnya.
Ada yang diciptakan kaya raya sehingga banyak orang bergantung kepadanya.
Ada yang diciptakan cantik/tampan sehingga banyak orang yang rela menutupi pribadi aslinya agar bisa dekat dengan orang tersebut.
Maka akan sulit bagi kita menilai kebaikan orang terhadap kita jika kita memiliki “kelebihan” yang banyak orang lain menyukainya. Karena mereka akan melakukan apapun untuk keuntungan dan kepentingan serta tercapainya tujuan mereka.
introspeksi dirimu.
2. Faktor eksternal.
Prinsip dasarnya, balaslah kebaikan orang lain dengan kebaikan juga.
Jika ada orang yang sangat peduli padamu, maka balaslah dengan juga berbaik hati padanya.
Tapi jika kau ragu atas keikhlasan atau kebaikan yang dia lakukan sehingga kau sulit untuk memutuskan, ingatlah.
Bahwa pada dasarnya, dalam diri setiap manusia itu ada kebaikan. Dan setiap yang kita lakukan adalah sebuah pilihan yang keduanya memiliki resiko. Timbanglah resikonya, renungkan akibat yang akan timbul jika kau memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukannya. Dan keputusan yang terbaik adalah keputusan yang tidak menimbulkan ragu didalamnya serta yang membuat hati ini nyaman dalam memutuskannya. Pada intinya lakukanlah yang menurutmu paling nyaman untuk hatimu tanpa melupakan orang2 terbaik sekitarmu.
Mintalah pendapat mereka yang telah kau yakini kebaikan dan ketulusan hatinya sebelum kau memutuskannya.
Karena seringkali kita menjadi tidak objektif dalam menilai jika kita pada posisi yang tidak netral. Mintalah orang lain yang telah kau yakini kebaikannya kepadamu untuk membantu dalam menilai dan memutuskan.
Dari semua uraian diatas, yakinilah 1 hal. Bahwa apapun yang akan kau putuskan nanti adalah sesuatu yang lebih baik dari yang sudah kau dapatkan saat ini. Bukan hanya materi tapi juga lingkungan, pergaulan dan psikologi dari hati baik kita.
Jadi,
Tanyalah Tuhan…
Tanyalah dirimu sendiri…
Dan
Tanyalah pada orang2 terbaikmu…
Mintalah pertimbangan mereka, Karena merekalah yang akan selalu ada pada saat yang lain hilang entah kemana…








http://kerek.blogdetik.com/2014/05/02/rayakan-hari-buruh-sedunia-dengan-produktivitas/




Rayakan Hari Buruh Sedunia Dengan Produktivitas

Tanggal 1 Mei merupakan Hari Buruh sedunia kembali dirayakan. Seiring dengan perayaan ini, isu rendahnya produktivitas tenaga kerja di Indonesia kembali menjadi sorotan. Meskipun demikian, hari buruh sedunia ini dapat menjadi momentum perayaan dengan peningkatan produktivitas. Buruh atau tenaga kerja di Indonesia saat ini cukup lekat dengan stigma produktivitas yang rendah. Bukti empiris sepertinya mengindikasikan produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain bahkan negara kawasan.
Banyak pihak menggarisbawahi rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia tersebut sebagai tantangan ke depan. Namun demikian, hal tersebut merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk memberdayakan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Hal ini menjadi relevan bila dikaitkan tenaga kerja Indonesia memiliki potensi produktivitas yang tinggi. Potensi produktivitas tersebut terkait dengan karakter buruh dewasa ini yang suka bekerja keras, ulet, jujur dan tidak neko-neko. Potensi produktivitas ini menjadi salah satu isu utama dalam penetapan UMP yang disepakati oleh pihak pengusaha dan buruh.
Perusahaan tentunya akan bersedia menyepakati kenaikan UMP asalkan diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan kinerja buruh. Potensi poduktivitas buruh menjadi kunci utama. Sebuah tantangan besar bagi pemerintah untuk mengembangkan potensi produktivitas buruh tersebut. Pemerintah dan pihak industri dapat berperan besar dalam menggali dan mengembangkan potensi buruh dengan regenerasi serta kembali menggalakkan program pelatihan atau pendidikan lanjutan untuk buruh.
Dengan pendidikan dan pelatihan, buruh yang bekerja manual di industri padat karya, dapat memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya dan dapat berkarya pada industri yang bersifat padat modal. Pelatihan dan pendidikan ini menjadi jalur bagi buruh untuk mengaktualisasikan potensi positifnya untuk terus maju dan berkarya sekaligus juga jalur bagi buruh untuk mendapatkan reward UMP yang layak bahkan mungkin di atas UMP.
Peningkatan UMP seiring dengan peningkatan (potensi) produktivitas buruh tersebut, secara umum tidak akan menggerogoti competitivenes industri Indonesia (dengan upah yang rendah). Langkah ini justru melupakan peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan competitivenes industri menuju industri yang lebih padat modal dengan tenaga kerja yang lebih terampil.
Oleh karena itu, mari jadikan perayaan hari buruh internasional momentum untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja para tenaga kerja/buruh di Indonesia. Dan tak kalah pentingnya juga, jikalau pun para buruh ingin berunjuk rasa harus tertib dan tidak menganggu kepentingan umum, mari aspirasikan dengan lebih santun dan menjaga kondusifitas tanpa anarkisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar