5 Kontroversi wali kota Depok
Reporter : Ya'cob Billiocta | Rabu, 21 Mei 2014 09:26
0
Merdeka.com - Wali kota Depok Nur Mahmudi Ismail akhir-akhir ini kembali menjadi perbincangan. Beberapa waktu lalu, iring-iringan mobil Nur Mahmudi Ismail menabrak seorang pemotor di Jalan Raya Sawangan, prapatan Mampang, Pancoran Mas Depok. Korban yang bernama Tasma Rasyid mengaku sempat tak diurus. Tabrakan tersebut terjadi Senin (12/5).
Terkait insiden tabrakan itu, Nur Mahmudi mengaku tak sempat melihat keadaan korban. Dia langsung meneruskan perjalanan karena merasa masalah tersebut sudah diurus oleh petugas.
"Ketika terjadi tabrakan tim dari polisi dan Dishub langsung menangani kejadian tersebut untuk diselesaikan. Kemudian, saya langsung melanjutkan perjalanan," kata Nur Mahmudi Ismail, Senin (19/5)
Selama menjabat sebagai wali kota, banyak program dan sepak terjang Nur Mahmudi yang dinilai kontroversi. Berikut lima hal yang membuat Nur Mahmudi dikenal sebagai wali kota kontroversi:
Terkait insiden tabrakan itu, Nur Mahmudi mengaku tak sempat melihat keadaan korban. Dia langsung meneruskan perjalanan karena merasa masalah tersebut sudah diurus oleh petugas.
"Ketika terjadi tabrakan tim dari polisi dan Dishub langsung menangani kejadian tersebut untuk diselesaikan. Kemudian, saya langsung melanjutkan perjalanan," kata Nur Mahmudi Ismail, Senin (19/5)
Selama menjabat sebagai wali kota, banyak program dan sepak terjang Nur Mahmudi yang dinilai kontroversi. Berikut lima hal yang membuat Nur Mahmudi dikenal sebagai wali kota kontroversi:
1.
One day no rice
Merdeka.com - Nur Mahmudi membuat kebijakan gerakan satu hari tanpa nasi (one day no rice) setiap hari Selasa di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) kota depok. Dia berharap nantinya seluruh warga Depok mengikuti aturan ini.
"Kita berlakukan dulu mulai dari aparat pemerintah." ujarnya di kantor wali kota Depok, Jumat (17/2/2012).
Kebijakan sehari tanpa nasi ini adalah guna menjaga ketahanan pangan. Nur Mahmudi berharap dengan diberlakukannya kebijakan ini dapat mengurangi konsumsi beras warga Depok sekitar 25 ribu ton per tahun.
Asumsinya jika warga Depok mengonsumsi 0,3 kg beras per hari dan diakumulasi dengan jumlah warga Depok sekitar 1,8 juta jiwa ini hasilnya akan mencapai angka tersebut.
program ini merupakan program nasional yang lebih dari satu tahun diterapkan di Kota Depok. Menurut Mahmudi, gerakan ini bukanlah gerakan yang mengharamkan masyarakat untuk makan nasi atau makan olahan beras lainnya. Mahmudi hanya ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan diri mengonsumsi karbohidrat lokal non-padi.
"Kita berlakukan dulu mulai dari aparat pemerintah." ujarnya di kantor wali kota Depok, Jumat (17/2/2012).
Kebijakan sehari tanpa nasi ini adalah guna menjaga ketahanan pangan. Nur Mahmudi berharap dengan diberlakukannya kebijakan ini dapat mengurangi konsumsi beras warga Depok sekitar 25 ribu ton per tahun.
Asumsinya jika warga Depok mengonsumsi 0,3 kg beras per hari dan diakumulasi dengan jumlah warga Depok sekitar 1,8 juta jiwa ini hasilnya akan mencapai angka tersebut.
program ini merupakan program nasional yang lebih dari satu tahun diterapkan di Kota Depok. Menurut Mahmudi, gerakan ini bukanlah gerakan yang mengharamkan masyarakat untuk makan nasi atau makan olahan beras lainnya. Mahmudi hanya ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan diri mengonsumsi karbohidrat lokal non-padi.
2.
Buat surat edaran kontroversial
Merdeka.com - Selain one day no rice, Nur Mahmudi juga mengeluarkan surat edaran kontroversial untuk para pengelola kantin di institusi pemerintahan Kota Depok. Tujuan surat edaran tersebut, untuk menciptakan kota Depok yang hemat energi, bersih dan indah.
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 010/27-Um tertanggal 10 Februari 2012. Dalam aturan tersebut terdapat empat poin, di mana salah satu poinnya cukup aneh yaitu mengatur jenis makanan yang harus dimakan para PNS Depok.
Berikut isi surat edaran:
Sehubungan dengan program hemat listrik, kebersihan dan keindahan lingkungan Balaikota Depok, serta program 'One Day No Rice' atau 'Satu Hari tanpa Nasi', maka kami menginstruksikan sebagai berikut:
1. Untuk tidak menggunakan LIFT saat mengantar makanan.
2. Untuk membawa makanan dalam wadah tertutup dan membersihkan kalau ada ceceran/tumpahan makanan.
3. Untuk melakukan pemilahan sampah organik dan an-organik. Sampah Organik dapat dibuang pada komposter yang tersedia, sementara sampah an Organik dapat dibuang di tempat penampungan sampah.
4. Untuk mengurangi bahan pangan dari terigu, dan tidak menyediakan bahan pangan dari beras setiap hari SELASA, serta dapat menyediakan makanan pengganti seperti kentang, singkong, ubi dan lain-lain.
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 010/27-Um tertanggal 10 Februari 2012. Dalam aturan tersebut terdapat empat poin, di mana salah satu poinnya cukup aneh yaitu mengatur jenis makanan yang harus dimakan para PNS Depok.
Berikut isi surat edaran:
Sehubungan dengan program hemat listrik, kebersihan dan keindahan lingkungan Balaikota Depok, serta program 'One Day No Rice' atau 'Satu Hari tanpa Nasi', maka kami menginstruksikan sebagai berikut:
1. Untuk tidak menggunakan LIFT saat mengantar makanan.
2. Untuk membawa makanan dalam wadah tertutup dan membersihkan kalau ada ceceran/tumpahan makanan.
3. Untuk melakukan pemilahan sampah organik dan an-organik. Sampah Organik dapat dibuang pada komposter yang tersedia, sementara sampah an Organik dapat dibuang di tempat penampungan sampah.
4. Untuk mengurangi bahan pangan dari terigu, dan tidak menyediakan bahan pangan dari beras setiap hari SELASA, serta dapat menyediakan makanan pengganti seperti kentang, singkong, ubi dan lain-lain.
3.
One day no car
Merdeka.com - Saban Selasa, Nur Mahmudi memberlakukan kebijakan satu hari tanpa kendaraan mobil alias 'One Day No Car' untuk pegawai Pemkot Depok. Dirinya sendiri datang ke kantornya dengan menggunakan sepeda motor.
Dengan diberlakukannya program ini, Nur Mahmudi mengklaim akan menghemat 20 persen penggunaan APBD dan menjalankan instruksi presiden SBY tentang penghematan BBM bersubsidi.
Nampaknya, program tersebut dirasa kurang efektif. Hal itu terbukti dua bulan setelah penerapan program itu lalu lintas di Jl Margonda Depok macet parah. Banyak mobil-mobil milik PNS Pemkot Depok diparkir di Jl Margonda tepat di depan kantor Wali Kota Depok.
Puluhan mobil pribadi yang terparkir menghabiskan dua lajur badan jalan. Mobil yang diparkir sekal pertokoan sebelum kantor wali kota hingga ke depan pertokoan di ITC Depok. Akibatnya, kemacetan di daerah itu semakin parah. Kadang, buntut kemacetan sampai 1 KM.
Pemandangan lainnya, di depan Markas Polisi Resort Depok kini juga menjadi lahan parkir. Mobil-mobil itu memakai satu lajur badan jalan.
Dengan diberlakukannya program ini, Nur Mahmudi mengklaim akan menghemat 20 persen penggunaan APBD dan menjalankan instruksi presiden SBY tentang penghematan BBM bersubsidi.
Nampaknya, program tersebut dirasa kurang efektif. Hal itu terbukti dua bulan setelah penerapan program itu lalu lintas di Jl Margonda Depok macet parah. Banyak mobil-mobil milik PNS Pemkot Depok diparkir di Jl Margonda tepat di depan kantor Wali Kota Depok.
Puluhan mobil pribadi yang terparkir menghabiskan dua lajur badan jalan. Mobil yang diparkir sekal pertokoan sebelum kantor wali kota hingga ke depan pertokoan di ITC Depok. Akibatnya, kemacetan di daerah itu semakin parah. Kadang, buntut kemacetan sampai 1 KM.
Pemandangan lainnya, di depan Markas Polisi Resort Depok kini juga menjadi lahan parkir. Mobil-mobil itu memakai satu lajur badan jalan.
4.
Makan minum pakai tangan kanan
Merdeka.com - Ada-ada saja program yang dikeluarkan Wali Kota Depok Nur Mahmudi. Untuk mengajak warganya cara makan yang benar, dia menetapkan program makan dan minum dengan tangan kanan. Menurutnya, makan dengan tangan kanan berpengruh pada pembentukan karakter seseorang.
Agar programnya berjalan efektif, Nur Mahmudi bahkan memasang baliho ajakan untuk menggunakan tangan kanan saat makan dan minum.
Agar programnya berjalan efektif, Nur Mahmudi bahkan memasang baliho ajakan untuk menggunakan tangan kanan saat makan dan minum.
5.
Ke KPK naik motor
Merdeka.com - Saat menghadiri survei integritas yang digelar di Gedung KPK (11/12/2012), Nur Mahmudi Ismail datang dengan mengendarai sepeda motor. Hal ini dilakukan karena Nur Mahmudi memang membuat kebijakan satu hari tanpa kendaraan mobil alias 'One Day No Car' yang berlaku setiap hari Selasa di lingkungan Pemkot Depok.
Saat tiba Nur Mahmudi tidak menaruh motornya di tempat parkir, tetapi dia membawa sampai lobi gedung. Sudah barang tentu kedatangannya menarik perhatian sejumlah wartawan yang ada di sana.
"Ini hari Selasa, di mana hari ini hari tanpa mobil dinas, kita naik mobil biasa atau naik sepeda motor," kata Nur Mahmudi yang mengenakan kemeja warna hitam kala itu.
Saat tiba Nur Mahmudi tidak menaruh motornya di tempat parkir, tetapi dia membawa sampai lobi gedung. Sudah barang tentu kedatangannya menarik perhatian sejumlah wartawan yang ada di sana.
"Ini hari Selasa, di mana hari ini hari tanpa mobil dinas, kita naik mobil biasa atau naik sepeda motor," kata Nur Mahmudi yang mengenakan kemeja warna hitam kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar