Only Muslim
21 Agustus, 2008
Neng… Aku terangsang melihat Auratmu
^Roe Salampessy^
^Roe Salampessy^
Libido materialisme telah memupuk birahi syahwat dalam hati setiap insan yang sudah terbuai oleh kapitalisasi aurat dari bius penggiat liberalisme. Kesadaran sebagai seorang Manusia beragama (Baca :Islam) seakan hilang oleh bius kapitalisasi itu. Aurat di eksploitasi dengan mudah tanpa ada penghalang yang memfilterisasi nilai-nilai perusak moral tersebut. Atas nama kebebasan berekspresi dan hak-hak kemanusian, kapitalisasi aurat tak menemui jalan yang berliku, aurat di ekspos dengan mulusnya.
Media eksploitasi aurat juga semakin menggila dengan menganganya celah-celah yang terbuka oleh paradigma permisif ditengah kultur masyarakat yang semakin terbuka. Ia mewabah dan meracuni jiwa-jiwa yang rentan oleh pengaruh trendsetter mode buatan kapitalisme. Dalam hal ini, Media elektronik (televisi) lewat beragam sinetronnya, kuis, iklan dan acara-acara konteks pecarian bakat telah menjadi media ampuh eksploitasi aurat ini. Media cetak juga seakan tak mau kalah, beraneka ragam foto-foto syur ataupun yang semi porno disebarkan dimana-mana (mall, terminal, stasiun KA, Bandara, toko buku, dan sebagainya).
Dua media diatas jarang sekali direspon oleh keberatan masyarakat (hanya segelintir orang yang peduli), kemungkinan karena kuatnya taring industrialisasi aurat oleh kapitalisme membuat suara-suara kontra itu seperti angin lalu, sehingga eksploitasi aurat ini makin merajalela tanpa bisa dibendung oleh siapapun (terlebih-lebih oleh pemerintah). Contoh kecil yang bisa dilihat adalah tarian erotis saat pagelaran konser artis-artis dangdut atau sejenisnya yang tak lagi mengindahkan norma-norma kesusilaan. Penonton diajak bergoyang atau berjoged dan menyaksikan aurat meliuk-liuk nakal yang disertai desahan syahwat penyanyinya. kira-kira Apa yang ada di benak seorang penonton pria saat itu… hmmmm jangan munafik deh! Kita ini laki-laki normal.
Apa yang teruraikan diatas hanyalah media eksploitasi aurat, Namun sebenarnya gaya hidup sehari-hari juga telah terbius oleh kapitalisasi media itu. Maaf - bukannya aku menuduh dan sok suci-, tapi jujur saja bahwa sebagian besar wanita muslim di negeri ini tanpa sadar telah menjajakan Tubuhnya (aurat) di tempat-tempat umum. Banyak sekali dijumpai wanita muslim berbusana ketat, transparan ataupun yang sangat minim hingga kelihatan sebagaian besar lekuk-lekuk tubuhnya -Paha dan belahan dada- di publik area. (maaf agak sedikit vulgar). ironikah fenomena ini..... biarlah anda yang menilainya! karena aku yakin kita akan terbagi dalam dua pandangan yang berbeda.
Aku dan pria-pria normal lainnya juga memiliki libido syahwat yang kapan saja bisa terjerumus dalam lembah kemaksiatan yang ditimbulkan oleh kapitalisasi aurat ini. aku bukanlah Nabi Saleh AS yang keimanannya pernah teruji oleh godaan aurat zulaikha ataupun Baginda Nabi SAW yang sangat sempurna keimanannya, aku hanyalah manusia biasa yang juga akan terangsang melihat aurat didepan mata, walaupun dengan sedikit keimanan -libido itu bisa dikontrol-. Insya Allah.
Realita tetaplah realita. walaupun libido bisa dikontrol, namun bius aurat ini memang begitu dasyat, dan ternyata sebagian besar kaum pria seringkali dibuat tak berkutik bahkan bego ketika melihat aurat secara visual didepan matanya. Pikiran ngeres atau Piktor alias pikiran Kotor menjadi keniscayaan yang tak bisa ditampik. Syaraf dibuat tak berfungsi sebagaimana mestinya, Akhirnya yang terjadi....harus terjadi. -ada anak perkosa ibunya, ada ayah perkosa anaknya, ada kakek perkosa cucunya, ada cowok perkosa ceweknya (atas nama cinta), ada cowok yang suka lampiasin libidonya dikamar mandi, ada yang lampiasin di lokalisasi, ada yang main nangkap dijalanan, ada juga anak kecil belasan tahun mulai berani godain cewek seusianya, ada-ada aja-
Neng.. aku terangsang melihat auratmu - di tutup dong - Aku ini pria Normal- . Mari kembali pada fitrah wanita yang telah digariskan oleh Allah SWT sebagai mahkluk yang terhormat. Bukankah DIA telah melarang kaum wanita mengumbar Auratnya dan menyuruh menggunakan Jilbab sebagai penutup aurat itu. Seandainya Auratmu tidak dijajakan didepan umum, maka tak akan ada lagi celah-celah yang selama ini dimanfaatin oleh kapitalisme dengan industrialisasi auratnya. Dan sudah pasti akan lahir banyak pemuda-pemuda Islam yang luar biasa dengan Keimanan yang kokoh, Kejayaan Islam Tinggal menunggu Waktu. (waullahu'alam bishawab).....!!!! ROe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar