Rabu, 19 Februari 2014

Ikke Nurjanah menginspirasi Fania Nada dalam berbusana

http://www.merdeka.com/artis/ikke-nurjanah-menginspirasi-fania-nada-dalam-berbusana.html


Ikke Nurjanah menginspirasi Fania Nada dalam berbusana

Sumber :  | Selasa, 18 Februari 2014 11:41
0
0
Share Detail
Ikke Nurjanah menginspirasi Fania Nada dalam berbusana
Fania Nada ©KapanLagi.com®
Merdeka.com - Berbeda dengan pedangdut lain yang sering tampil seksi dan cenderung seronok, Ikke Nurjanah, lebih memilih untuk berbusana sopan. Hal ini ternyata menjadi inspirasi bagi pedangdut pendatang baru, Fania Nada.
Ditemui di tempat karaoke milik Charly Van Houten, kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin kemarin (17/2), Fania mengaku sangat terkesan dengan cara berbusana Ikke.
"Di album saya ada lagu yang sudah dangdut banget, tapi ya harus ada ciri khas. Berpakaian sopan, seperti Mbak Ikke," ungkap Fania.
Fania Nada - stronga  href=
Ditemui di tempat yang sama, Ikke dan Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) juga terang-terangan untuk mendukung Fania terjun di industri musik dangdut tanah air.
"Fania ini bernyanyi ringan, cenderung jenaka. Dia membaca tren. Biarkan saja dia berkembang hingga menemukan kecocokan. Jangan hanya satu album saja. Harus berlanjut sebagai bentuk eksistensi berkarya," ujar Ikke.
Mendapat dukungan dari pedangdut senior seperti Ikke, Fania pun makin bersemangat. Ia berjanji bakal terus berkreasi di industri dangdut tanah air. "Ingin berprestasi dan tetap berkarya," tandasnya.
(kpl/pur/trn)
Sumber: Kapanlagi.com

Sebut Pelacur Pahlawan, Bupati Kendal Tuai Kecaman


Sebut Pelacur Pahlawan, Bupati Kendal Tuai Kecaman


kendal-bupati widya-kandi-susanti-jpeg.image
Bupati Kendal Widya Kandi Susanti (tengah)
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sikap Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, terhadap pelacur atau yang kerap disebut Pekerja Seks Komersial (PSK) menuai reaksi keras dari para aktivis muda Islam. Para aktivis menyesalkan munculnya anggapan bahwa seorang PSK itu pahlawan keluarga karena telah bekerja untuk menghidupi keluarga.
Para aktivis Islam, di antaranya dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Yogyakarta mengecam pernyataan konyol sang bupati.
”Itu sikap yang sangat konyol dan sangat tidak pantas disampaikan oleh seorang pejabat pemerintah,” kata Jamhari, ketua Forum Silahturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Yogyakarta, seperti dikutip Republika Online, Rabu (29/1).
Jamhari mengatakan, dalih semacam itu menunjukkan cara berpikir pejabat pemerintah yang hanya ingin memudahkan persoalan saja. Ia mengatakan, berdasarkan undang-undang secara tegas disampaikan bahwa lapangan pekerjaan bagi setiap warga itu menjadi tanggungjawab dari pemerintah.
”Ketika orang miskin, orang yang tidak memiliki pekerjaan begitu banyak maka sudah seharusnya tugas pemerintah untuk membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
Ia sangat menyesalkan adanya cara berpikir bupati yang hendak melegalkan praktik prostitusi. Seperti halnya kampanye kondom, pria yang berstatus sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan, cara semacam itu hanya akan menambah persoalan baru saja di tengah masyarakat.
”Kalau pelacuran itu dilegalkan mungkin saja bisa memberikan makan oleh sebagian kecil orang atau keluarganya. Tapi masalah baru justru akan muncul dan itu berkaitan dengan moral. Kalau moral sudah dirusak bagaimana bangsa ini mau maju dan menjadi lebih baik?” tegasnya. (RoL)

Ketika Muslim Afrika Tengah Terus Diburu dan Dibunuh


Ketika Muslim Afrika Tengah Terus Diburu dan Dibunuh


Muslim Afrika Tengah-1-jpeg.imageBANGUI BAGUI (SALAM-ONLINE): Kaum anti Islam di Afrika Tengah terus menjadikan kaum Muslimin sebagai target yang harus dihabisi. Muslim Afrika Tengah dalam posisi bahaya. Mereka terus mengalami tindak kekerasan. Namun siapa yang peduli. Tak ada upaya konkret yang dikukan dunia internasional.
Bermula dari terpilihnya Michael Djotodia sebagai pemimpin pertama dari kalangan Islam di negeri mayoritas Kristen itu. Milisi Kristen di negara itu tidak terima. Dan pemerintahan Djotodia pun tak bertahan lama. Namun, meski Djotodia mundur dari presiden, aksi kekerasan terhadap umat Islam terus berlangsung.
Beberapa mantan pejabat tinggi dan menteri di kabinet Djatodia yang Muslim diburu dan dibunuh. BBC, Sabtu (8/2) melansir, warga Muslim dikejar-kejar, sehingga banyak yang melarikan diri dan mengungsi ke negara lain, misalnya ke Kamerun.
Warga minoritas Muslim di Afrika Tengah mau tak mau harus mengungsi ke wilayah yang aman jika tidak ingin menghadapi ancaman dan tindak kekerasan yang luar biasa dari kelompok Kristen radikal.
Tindak kekerasan yang dialami Muslim sejak Maret 2013 lalu itu membuat banyak umat Islam di negara beribu kota Bangui tersebut terbunuh.
Sejauh ini segala upaya yang dilakukan pasukan keamanan Prancis—negara yang menjajah Afrika Tengah—tak berarti apa-apa. Pembantaian terhadap Muslim tetap berlangsung.
Akankah Afrika Tengah menjadi ladang jihad baru?
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/muslim-afrika-tengah-alami-tindak-kekerasan-siapa-yang-peduli.html#sthash.3Pnj6wdO.JnedUEMy.dpuf

Hidup Mengerikan Sedang Dialami Muslim Afrika Tengah

http://salam-online.com/2014/02/28836.html

Hidup Mengerikan Sedang Dialami Muslim Afrika Tengah


muslim afrika tengah-2-jpeg.image
Massa Kristen sedang menyerang Muslim di Bangui, Afrika Tengah
BANGUI (SALAM-ONLINE): Republik Afrika Tengah (CAR) menjadi salah satu negara paling mengerikan bagi warga minoritas Muslim. Negara ini menjadi mimpi buruk bagi warga Muslim yang masih tersisa di sana. Mereka dihantui kekhawatiran atas serangan massa dan milisi Kristen.
“Hidup di Bangui telah menjadi mimpi buruk,” kata Muhammad Sallah, seorang pengusaha dan salah satu dari beberapa Muslim yang masih tinggal di ibukota Bangui, sebagaimana dirilis oleh Anadolu Agency, Ahad (9/2/2014).
“Saya hidup dalam ketakutan karena saya mengendarai mobil pulang-pergi kantor, karena saya tidak tahu kapan massa akan menyerang,” tambahnya.
Sallah menceritakan bagaimana dia bisa selamat dari serangan yang dilakukan oleh massa Kristen bulan lalu saat ia mengendarai mobil di dekat Lwakanga pinggiran Bangui. Massa yang saat itu berjumlah lebih dari 100 orang sedang menunggu setiap Muslim yang melewati daerah itu.
Muslim semakin menjadi sasaran massa dan milisi Kristen sejak walikota Bangui Catherine Samba-Panza, yang seorang Kristen, terpilih sebagai presiden sementara pada Januari lalu.
Dia menggantikan Michel Djotodia, yang telah memerintah sejak Maret 2013 setelah menggulingkan Francois Bozize, seorang Kristen, yang berkuasa pasca kudeta tahun 2003.
Puluhan ribu Muslim di Afrika Tengah dan warga asing telah melarikan diri ke negara-negara tetangga dalam beberapa pekan terakhir menyusul meningkatnya serangan dari massa Kristen.
Beberapa masjid telah hancur di ibukota Bangui dan puluhan rumah Muslim telah dijarah.
Milisi Kristen sambil menghunus parang dengan bebas berkeliaran di pinggiran kota Bangui mencari warga Muslim.
Mereka memasang pos pemeriksaan di jalan-jalan dimana mereka dapat menyerang warga Muslim yang melarikan diri dari negara itu.
Pada Jumat (7/2), massa Kristen menyerang konvoi truk yang membawa Muslim Chad yang melarikan diri dari Bangui dan merenggut nyawa satu orang.
“Kemarin massa Kristen di Gabongo mengatakan mereka tidak ingin warga Muslim negara Chad meninggalkan negara itu dalam damai,” Sandou-Jean Pierre, juru bicara pasukan penjaga perdamaian Afrika, MISCA, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Dia mengatakan bahwa massa biadab Kristen bertekad untuk membunuh warga Muslim yang melarikan diri, namun pasukan penjaga perdamaian Burundi mengawal mereka membubarkan massa Kristen itu dan rombongan berhasil melanjutkan perjalanan.
“Saya tidak berpikir bahwa saya akan pernah kembali lagi ke Bangui atau Afrika Tengah setelah apa yang saya lihat,” seorang wanita bernama Khadijah mengatakan kepada Anadolu Agency di luar bandara Bangui. Ia tengah menunggu penerbangan ke Kamerun bersama suami dan tiga anak-anaknya.
“Beberapa orang yang saya kenal digantung oleh massa Kristen,” kenangnya sambil menangis.
“Meskipun saya lahir di negara ini, saya tidak pantas berada di sini lagi,” tambah Khadijah.
Pada hari Rabu, tidak lama setelah Presiden Samba-Panza meninggalkan tempat upacara, ratusan personel tentara menyeret seorang warga sipil dari keramaian dan menggantungnya karena dicurigai bahwa ia adalah seorang mantan pejuang Seleka pendukung Michael Djotodia, Presiden Muslim yang mundur dari jabatannya.
Peter Bouckaert, direktur keadaan darurat Human Rights Watch yang hadir di lokasi kejadian, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa para tentara menaruh tubuh pria itu di atas api, sementara semua orang di sekitar tertawa-tawa dan mengambil foto pria yang hangus tersebut dengan ponsel mereka.
Editor: Isa
Sumber: arrahmah.com/anadolu agency
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/28836.html#sthash.KCluz5mV.KZx4HPgg.dpuf

Bioskop di Peshawar yang Sering Putar Film Porno Digranat

http://salam-online.com/2014/02/sebuah-bioskop-di-peshawar-yang-sering-putar-film-porno-digranat.html


Bioskop di Peshawar yang Sering Putar Film Porno Digranat


Pakistan-sebuah bioskop di peshawar dibom-jpeg.image
Ruang Studio Bioskop Picture House setelah digranat
PESHAWAR (SALAM-ONLINE): Setidaknya 10 orang tewas dan 16 lagi cedera dalam serangan granat di bioskop Shama di Peshawar, Pakistan barat laut, pada Selasa (11/2) kemarin, kata pejabat pemerintah.  Ini adalah kawasan yang berbatasan dengan wilayah tempat pejuang Islam Taliban dan Al-Qaidah bermarkas.
Peristiwa di bioskop Shama, yang dikenal sering memutar film porno itu, terjadi 11 hari setelah serangan serupa di bioskop lain, masih di kota yang sama.
“Untuk saat ini kami katakan bahwa dua ledakan di dalam salah satu ruangan di bioskop Shama disebabkan oleh granat tangan,” kata pejabat polisi senior Najeebur-Rahman kepada AFP.
Seorang petugas di rumah sakit Lady Reading Peshawar, Syed Jameel Shah membenarkan jumlah korban tewas tersebut.
Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang bergejolak dan berdekatan dengan kawasan yang dikuasai Taliban, menjadi lokasi berkembangnya perlawanan terhadap rezim yang menyebabkan ribuan orang meninggal.
Bioskop Shama yang hanya memiliki tiga studio ini memutar film tiga kali sehari. Tak hanya menayangkan film porno, di tuang studio bioskop ini juga bebas mengisap ganja. Maka, jika film sedang diputar, asap ganja pun memenuhi ruang studio tersebut.
Pada 2 Februari lalu granat juga menghantam bioskop lainnya, masih di wilayah yang sama. Sekelompok orang yang belum teridentifikasi, melemparkan dua buah granat ke dalam bioskop Picture House.
Peristiwa tersebut, menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan 31 lainnya terluka. Saat serangan terjadi, ada sekitar 90 orang penonton di dalamnya.
Belum ada satu kelompok pun yang mengaku sebagai pelaku serangan. Namun, polisi mengatakan bioskop itu sudah sering mendapat ancaman.
“Kami mendapat informasi bahwa pemilik bioskop sudah sering menerima ancaman serangan,” ungkap Najeebur-Rahman.
Pakistan-bioskop shama di peshawar-pakistan-jpeg.image
Bioskop Shama, digranat
Peshawar adalah sebuah kota yang terletak di garis depan peperangan antara rezim Pakistan dan para pejuang Islam.
Saat berhasil menguasai Lembah Swat pada 2007-2009, kelompok Taliban Pakistan menutup sejumlah bioskop di wilayah itu.
Editor: Isa
Sumber: Antara/AFP
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/sebuah-bioskop-di-peshawar-yang-sering-putar-film-porno-digranat.html#sthash.PtUE6Px1.TqSoEJFd.dpuf

Pembantaian Mengerikan terhadap Muslim Afrika Tengah ‘Direspon Bisu’ Warga Dunia

https://www.facebook.com/pages/Salam-onlinecom/223497237718058

‘Pasukan Perdamaian’ Tak Cegah ‘Pembersihan’ Etnis Muslim di Afrika Tengah


Afrika Tengah-pasukan penjaga perdamaian dari prancis di Bandara M-Poko, Bangui-afrika-tengah-jpeg.image
“Pasukan Penjaga Perdamaian” dari Prancis di Bandara M’Poko, Bangui, Afrika Tengah
BANGUI (SALAM-ONLINE): Pasukan penjaga perdamaian dinilai gagal atau tak mencegah pembersihan etnis Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR), kata Amnesty International, sementara penyaluran bantuan berlangsung.
Organisasi hak asasi manusia internasional itu menyebutkan bahwa serangan-serangan milisi Kristen terhadap minoritas Muslim menyebabkan “warga Muslim meninggalkan tempat asal mereka dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Sementara “pasukan penjaga perdamaian” seakan membiarkan aksi kekerasan berlangsung terhadap etnis Muslim di negara itu.
Warga Muslim di Republik Afrika Tengah diserang setelah pasukan perlawanan Seleka yang umumnya Muslim meraih kekuasaan tahun lalu. Hal ini tidak diterima oleh mayoritas Kristen di negara itu.
Meski kemudian Pemimpin Seleka, Michael Djotodia, mengundurkan diri sebagai presiden Januari lalu, tetapi langkah tersebut tidak mampu meredam aksi kekerasan yang dilakukan oleh milisi dan massa Kristen terhadap umat Islam. Milisi dan massa Kristen ingin menghabisi warga Muslim di negara itu. Ada kecemburuan, karena selama ini kaum Muslimin-lah yang memiliki kemampuan berbisnis, sehingga secara umum roda ekonomi di Afrika Tengah dipegang oleh minoritas Muslim.
Milisi-milisi Kristen yang menyebut diri sebagai pasukan pembela diri atau anti-balaka melakukan aksi kekerasan dan pembantaian sehingga memaksa penduduk Muslim melarikan diri dari Bangui dan kota-kota lain.
Amnesty International mengatakan sebagian pasukan penjaga perdamaian internasional “menyetujui diam-diam kekerasan dalam kasus-kasus tertentu dan membiarkan milisi anti-balaka (Krisen) mengisi kevakuman kekuasaan yang ditinggalkan oleh kelompok Seleka (Muslim)”.
Sementara itu Program Pangan Dunia mengatakan pesawat pertama yang mengangkut bantuan telah tiba di Bangui.
Afrika Tengah-pasukan penjaga perdamaian di CAR-1-jpeg.image
“Pasukan Penjaga Perdamaian” dari beberapa negara yang bertugas di Afrika Tengah
Pesawat mengangkut 82 beras yang didatangkan dari Kamerun. Namun lebih dari satu orang memerlukan bantuan pangan. Situasi tak kondusif di Republik Afrika Tengah mempersulit penyaluran bantuan melalui darat.
Editor: Isa
Sumber: BBC
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/pasukan-perdamaian-gagal-cegah-pembersihan-etnis-muslim-di-afrika-tengah.html#sthash.qGsK7vOt.EjYlIxuN.dpuf




Puluhan Ribu Muslim Afrika Tengah Terusir, Bisnis Mereka Dirampas


Afrika Tengah-Suasana di salah satu pengungsian warga Muslim Afrika Tengah yang melarikan diri dari rmh-rmh mereka-jpeg.image
Suasana di salah satu pengungsian warga Muslim Afrika Tengah di Chad
BANGUI (SALAM-ONLINE): Saat puluhan ribu Muslim terusir karena mereka terpaksa melarikan diri dari kekerasan di Republik Afrika Tengah (CAR), LSM Oxfam melaporkan bahwa ketahanan pangan dan perekonomian di negara itu menghadapi masalah besar. Banyak pemilik toko, penggembala dan pedagang di CAR adalah Muslim.
Kini, hampir semua dari mereka telah menutup toko-toko mereka di Bangui dan berada di dalam truk menuju negara-negara tetangga seperti Kamerun dan Chad atau sedang menunggu untuk dievakuasi di bandara.
Di pasar Kilometre Cinq, pasar grosir terbesar di ibukota, salah seorang pedagang Muslim, Idriss Saleh, diwawancarai oleh VOA.
Tidak ada sapi sekarang, ujarnya. Penggembala ternak telah pergi dengan ternak mereka ke Kamerun atau Chad karena sudah ada banyak agresi terhadap mereka dan mereka tidak memiliki keamanan. Maka, mereka memilih untuk pergi.
Idriss memiliki toko hardware dan masih melakukan bisnis kecil, namun tidak bisa bertahan lama.
Dia mengatakan bahwa semua orang telah pergi. Hampir semua pedagang Muslim telah pergi dan mereka yang masih berada di CAR telah mengemas tas mereka dan akan pergi. Seperti dirinya sendiri, Idriss mengatakan telah berkemas dan sedang menunggu konvoi.
Salah seorang penjagal, Mamadou Ali Zairo mengatakan harga melambung tinggi.
“Sebelum kami memiliki masalah, Anda bisa membeli kerbau atau sapi di sini dengan harga sekitar 200-300 USD, tapi sekarang harganya berkisar 500-600 USD,” ujarnya.
Siapa yang akan menggantikan pedagang Muslim? Mereka mendominasi pasar grosir dan banyak yang berasal dari luar negeri dengan modal yang tidak dimiliki oleh kebanyakan warga CAR yang mayoritas Kriesten itu.
“Orang-orang Kristen yang cemburu, mereka tidak tahu bagaimana melakukan bisnis, mereka tidak bisa membeli apapun senilai 4 atau 6 USD. Mereka hanya membeli barang senilai satu atau setengah dollar.  Sedangkan Muslim mampu membeli barang senilar 8 atau 10 dollar,” lanjut Zairo.
Oxfam bekerjasama dengan LSM lainnya termasuk Action against Hunger, telah melakukan survei ke pasar Kilometre Cinq.  Peneliti Oxfam, Steve menjelaskan temuan utama mereka.
“Banyak, banyak pedagang grosir besar yang benar-benar menguasai pasar makanan, yang mengimpor makanan dari Chad dan dari Kamerun yang semua masyarakat dan semua pemeluk agama bergantung padanya, telah melarikan diri. Ada 40 grosir besar di Bangui, yang mengimpor sebagian besar makanan dan kami telah menemukan kurang dari segelintir yang tersisa dan bahkan mereka pikir mereka akan pergi dalam beberapa hari ke depan kecuali keamanan dengan cepat dapat dikembalikan,” ujar Steve seperti dilansir VOA.
Oxfam memprediksi konsekuensi yang menghancurkan bagi semua masyarakat di negara itu saat persediaan makanan pokok mengering.
Afrika Tengah-pasukan Chad mengawal puluhan ribu warga Muslim Afrika Tengah yang mengungsi-jpeg.image
Pasukan Chad mengawal puluhan ribu warga Muslim yang terpaksa mengungsi
Namun, beberapa orang memanfaatkan kerusuhan ini. Di daerah yang berlokasi sekitar 80 km dari Bangui, seorang pria yang diidentifikasi oleh penduduk sekitar sebagai kepala dari milisi Kristen anti-Balaka, mengklaim telah mengorganisir wilayah tersebut.
Setelah mengusir seluruh Muslim secara paksa dan brutal, ia memutuskan toko-toko milik umat Islam akan dialokasikan untuk pemuda Kristen yang memiliki rencana bisnis dan mampu menjalankan bisnis, sementara rumah-rumah milik Muslim akan disediakan untuk pejabat pemerintah. (arrahmah.com)
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/puluhan-ribu-muslim-terusir-bisnis-mereka-dirampas-perekonomian-afrika-tengah-hadapi-masalah-3.html#sthash.lsnBImJd.NYLmSwZ6.dpuf







Pembantaian Mengerikan terhadap Muslim Afrika Tengah ‘Direspon Bisu’ Warga Dunia


Afrika Tengah-Ektremis menggotong tubuh seorang pria Muslim yang dibantai melewati sebuah jalan di Bangui, Republik Afrika Tengah-jpeg.image
Salah satu pembantaian yang dilakukan Ekstremis Kristen di Afrika Tengah, mereka menyeret tubuh seorang pria Muslim yang dibantai, dibakar hidup-hidup dan dimutilasi, Ahad (19/1)
BANGUI (SALAM-ONLINE): Sebuah organisasi Islam mengutuk keras genosida terhadap warga Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR).
Organisasi para intelektual itu mendesak masyarakat dunia untuk mengirim pasukan netral untuk menghentikan genosida ini dengan segera, dan bekerja untuk memberikan perlindungan keamanan bagi semua warga negara.
“Krisis di CAR telah berubah menjadi genosida yang dilakukan terhadap warga Muslim negara ini, dengan respon bisu dari masyarakat dunia, dalam peristiwa yang mengingatkan kita pada genosida Tutsi di Republik Rwanda yang telah mempermalukan rasa kemanusiaan sampai hari ini,” kata organisasi Union of African Scholars dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, 15 Februari, seperti dikutip dari OnIslam.net, Ahad (16/2).
“Metode mengerikan dari kejahatan ini, termasuk mutilasi dan membakar korban hidup-hidup di depan kamera, bahkan terhadap wanita dan anak-anak yang tidak melakukan perlawanan, memerlukan reaksi yang tepat dengan mengejar para penjahat dan membawa mereka ke pengadilan,” tambah pernyataan tersebut.
Jadi, benarlah jika dikatakan hak asasi manusia (HAM) itu tak berlaku bagi umat Islam! Wahai mereka yang suka berteriak HAM, ke mana wajah kalian dipalingkan? Yaa Rabb, ampunilah kami yang tak mampu membantu dan melindungi saudara-saudara kami… (RoL/salam-online)
- See more at: http://salam-online.com/2014/02/pembantaian-terhadap-muslim-afrika-tengah-direspon-bisu-warga-dunia.html#sthash.4VfMMy9l.dpuf

https://www.facebook.com/pages/Beach-Babes/365763036871830