MINGGU, 20 JULI 2014 | 19:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu dan dua, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, salat magrib berjemaah selepas menyantap hidangan dalam acara buka puasa bersama, di Istana Negara, Jakarta, Ahad, 20 Juli 2014.
Di salah satu area di Istana Negara, SBY beserta dua pasangan calon presiden berdiri di saf pertama. Prabowo berdiri di kanan SBY, sedangkan Jokowi di kiri. Di samping kiri Jokowi, berdiri Hatta, Wakil Presiden Boediono, dan JK.
Setelah salat, mereka menyantap hidangan berat dan acara ini tertutup untuk wartawan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan SBY menyelenggarakan buka bersama untuk menjaga iklim politik tetap kondusif menjelang rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum, 22 Juli. "Jangan sampai gara-gara pemilihan presiden masyarakat terbelah," kata Sudi. (Baca juga: Kapolri Imbau Massa Tak Kepung KPU pada 22 Juli.)
SBY, kata Sudi, berharap Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK menerima keputusan apa pun dari KPU. Jika ada yang tak puas atas hasil kerja KPU, ia menyarankan agar kandidat ke Mahkamah Konstitusi. (Baca juga: MK Terima Sengketa Pilpres Setelah 22 Juli 2014)
Selain dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, acara buka puasa bersama di Istana rencananya dihadiri sejumlah menteri kabinet, pimpinan lembaga negara, dan pejabat tinggi lainnya.
PRIHANDOKO
Di salah satu area di Istana Negara, SBY beserta dua pasangan calon presiden berdiri di saf pertama. Prabowo berdiri di kanan SBY, sedangkan Jokowi di kiri. Di samping kiri Jokowi, berdiri Hatta, Wakil Presiden Boediono, dan JK.
Setelah salat, mereka menyantap hidangan berat dan acara ini tertutup untuk wartawan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan SBY menyelenggarakan buka bersama untuk menjaga iklim politik tetap kondusif menjelang rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum, 22 Juli. "Jangan sampai gara-gara pemilihan presiden masyarakat terbelah," kata Sudi. (Baca juga: Kapolri Imbau Massa Tak Kepung KPU pada 22 Juli.)
SBY, kata Sudi, berharap Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK menerima keputusan apa pun dari KPU. Jika ada yang tak puas atas hasil kerja KPU, ia menyarankan agar kandidat ke Mahkamah Konstitusi. (Baca juga: MK Terima Sengketa Pilpres Setelah 22 Juli 2014)
Selain dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, acara buka puasa bersama di Istana rencananya dihadiri sejumlah menteri kabinet, pimpinan lembaga negara, dan pejabat tinggi lainnya.
PRIHANDOKO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar