Selasa, 22 Juli 2014

Hatta Rajasa tak hadir saat Prabowo pidato tolak pilpres




Reporter : Angga Yudha Pratomo | Selasa, 22 Juli 2014 14:37



Hatta Rajasa tak hadir saat Prabowo pidato tolak pilpres
Hata Rajasa nyoblos. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa tidak hadir dalam pernyataan politik Prabowo Subianto yang menolak hasil hitung resmi Komisi Pemilihan Umum ( KPU ). Dalam pemilu kali ini, Hatta mendampingi Prabowo untuk maju di Pilpres 2014.

Pantauan merdeka.com, Selasa (22/7), dalam pernyataan politik yang berlangsung di Rumah Polonia, Jakarta, Hatta belum menampakkan diri di depan massa pendukungnya. Pernyataan politik tersebut dihadiri Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie , Ketua Umum PKB MS Kaban, Ketua Tim Pemenangan Mahfud MD, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali , dan politikus Partai Demokrat Max Sopacua.

Prabowo yang memakai kemeja putih ini tiba lengkap dengan pengawalan sekitar pukul 11.10 WIB. Saat tiba, dia pun menolak memberikan komentar soal kedatangannya tersebut.

Hingga Prabowo pidato soal penolakannya terhadap hasil pilpres pada pukul 14.00 WIB, Hatta tetap belum juga tiba. Namun, belum diketahui apakah dia menolak hadir atau akan menemani pasangannya tersebut.

Seperti diberitakan, Prabowo berpidato bersama tim suksesnya di Rumah Polonia, Jakarta Timur. Mereka menolak Pilpres 2014 dengan alasan ada kecurangan.

Berikut pidato Prabowo yang disampaikan dengan nada tegas, Senin (22/7).

"Saudara sebangsa dan setanah air, izinkan kami menyampaikan hasil rapat timses. Mencermati proses pilpres oleh KPU . Kami menemukan beberapa hal yang memperlihatkan cacat hingga menghilangkan hak demokrasi.

1. KPU bermasalah, tidak demokratis, bertentangan dengan UUD. KPU tidak adil dan tidak terbuka, banyak aturan main yang dilanggar KPU sendiri.

2. Rekomendasi Bawaslu diabaikan.

3. Ditemukan tindak pidana pelaksanaan pemilu dan pihak asing dengan kepentingan pemilu hingga pemilu tidak jujur.

4. KPU selalu mengalihkan masalah ke MK. Seolah-olah sengketa pemilu padahal masalahnya ada di internal pemilu.

5. Terjadi kecurangan pemilu yang masif, terstruktur dan sistematis.



Merdeka.com - Hatta Rajasa, tak hadir dalam pidato Prabowomenolak Pilpres 2014. Pasangan Cawapres Prabowo itu tak terlihat saat Timses Prabowo berkumpul di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

Kemana Hatta? Semua yang hadir di Rumah Polonia enggan menjawab. Termasuk soal kabar Hatta berbeda pendapat denganPrabowo .

Hatta Rajasa akan khusus menggelar jumpa pers mengenai masalah ini. Rencananya Hatta akan bicara di Kantor PAN, Jl TB Simatupang 88, Jakarta Selatan pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya Prabowo lebih dulu menggelar jumpa pers menolak Pilpres 2014. Dia menilai Pilpres penuh kecurangan



Merdeka.com - Calon Presiden Prabowo Subianto menolak pelaksanaan Pilpres 2014 dengan alasan banyak kecurangan dan sikap KPU yang tidak netral. Ada 5 poin penting yang dibacakan mantan Danjen Kopassus itu saat berpidato di hadapan para relawan dan tim suksesnya.
Usai berpidato Prabowo menegaskan pernyataan politiknya itu dibuat atas nama pasangan capres cawapres Prabowo - Hatta. Namun saat mengucapkan kata penutup, Prabowo tidak menyebut nama Hatta Rajasa.
"Kami Prabowo - Hatta dengan ini menggunakan hak konstitusional kami sesuai UU yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014. Atas nama pasangan capres dan cawapres Nomor 1, Prabowo Subianto," kata Prabowo saat menutup pidatonya di rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7).
Pantauan merdeka.com, teks pidato tersebut tidak ditandatangani oleh Hatta Rajasa. Dalam teks tersebut tak tertulis nama Hatta Rajasa dan hanya ada tandan tangan Prabowo di baris paling bawah.
Seperti diketahui, Hatta Rajasa tak hadir saat Prabowo dan anggota koalisi Merah Putih menyampaikan penolakan terhadap pelaksanaan Pilpres.



XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX




News / Nasional

Wartawan "Detik" dan "MetroTV News" Dilarang Ikut Jumpa Pers di Rumah Polonia

Selasa, 22 Juli 2014 | 22:54 WIB
Febrian/Kompas.comKarangan bunga yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo Subianto menjadi Presiden RI yang dipasang di halaman depan rumah Polonia Jakarta Timur, Kamis (10/7/2014)

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua wartawan dari dua media online, yaitu Detik.com dan Metrotvnews.com, dilarang mengikuti konferensi pers di Rumah Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7/2014) malam. Konferensi pers itu sedianya akan menyampaikan hasil rapat tim pemenangan menyikapi Komisi Pemilihan Umum yang tetap mengumumkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014 malam ini.

Pintu masuk ke dalam ruangan memang selalu dijaga ketat oleh dua penjaga. Saat akan menggelar konferensi pers, para wartawan yang menunggu di luar harus menunjukkan ID card kepada penjaga. Saat mengetahui salah satu wartawan yang masuk dari Metrotvnews, penjaga langsung mengusirnya secara halus.

"Maaf ya MetroTV dilarang masuk, tidak boleh," ujar petugas keamanan itu.

Hal yang sama terjadi saat wartawati Detik.com akan masuk ke ruangan. "Dari Detik tidak boleh," ujar sang penjaga.

Wartawati itu sempat menanyakan kenapa medianya tidak diperbolehkan mengikuti jumpa pers.

"Memang tidak boleh, Metro dan Detik tidak boleh, ada instruksi," jawab petugas keamanan.

Akhirnya wartawan dan wartawati itu menunggu di luar ruangan.


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:






Mengapa Pidato Perdana Presiden Terpilih Jokowi di Atas Kapal Pinisi?



JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato perdana setelah penetapan dan pengumuman hasil Pemilu Presiden 2014, Selasa (22/7/2014) malam, di atas kapal pinisi Hati Buana Setia. Ada pesan filosofis di balik pilihan lokasi pidato perdana ini.

"Dipilihnya tempat ini adalah simbol komitmen dari pasangan ini (Jokowi-Jusuf Kalla) terhadap pembangunan dunia maritim Indonesia," tulis akun Twitter media center Jokow-JK, Selasa malam. Kapal tempat Jokowi berpidato ini bersandar di Dermaga IX Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Akun ini menuliskan pula, pilihan lokasi tersebut menyiratkan pesan untuk mengembalikan kejayaan Nusantara. "Dengan mengembalikan kejayaan maritimnya."

Ekonom Faisal Basri, juga memberikan pemaknaan serupa atas pilihan pidato perdana di atas kapal nelayan tersebut. Lewat akun Twitter-nya, Faisal berpendapat pilihan lokasi ini, "Membentangkan kejayaan Indonesia dengan kembali ke jati diri sebagai negara maritim."

Faisal pun menyerukan ajakan untuk mencanangkan hari penetapan hasil Pemilu Presiden 2014 ini sebagai hari menyatakan kembali kesadaran diri bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan maritim.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar