Sabina Altynbekova bukan siapa-siapa sampai akhirnya dia muncul di Taipei membela Kazakhstan dalam Kejuaraan Bola Voli Asia di bawah usia 19 tahun. Sekarang, media yang biasanya hanya menulis satu dua baris soal kompetisi ini bahkan ada yang sampai mencetak 10 halaman khusus untuk memuat foto-fotonya.
Para seniman grafis juga aktif menciptakan gambar animasi dengan model gadis yang sekarang berusia 18 tahun itu.
Namun, meroketnya popularitas dia yang begitu tiba-tiba juga mulai menimbulkan keluhan di antara rekan setim dan kalangan media Kazakhstan.
Alasannya, si wajah jelita itu membuat perhatian penonton teralih dari olah raga itu sendiri.
Media lokal juga mengecam banyaknya orang yang terobsesi kepadanya.
“Para penggemar itu cuma memelototi dia, dan mereka tidak lagi mengikuti jalannya kejuaraan,” tulis Vesti, surat kabar terkemuka di Kazakhstan.
Bahkan pelatih tim nasional U-19 juga mengeluh soal kecantikan Sabina.
Pelatih Nurlan Sadikov dikutip Tengrin News mengatakan: “Tidak mungkin lagi untuk bekerja seperti ini. Para penonton bersikap seolah hanya ada satu pemain saja di kejuaraan ini.”
Rupanya keluhan mereka tidak membawa efek sama sekali atas obsesi penggemar pada Sabina, khususnya di Asia Tenggara.
Setiap foto dirinya yang diunggah ke Facebook mengundang banyak sekali komentar dan menambah ribuan pengikut, sebagian besar dari Tiongkok, Vietnam, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Filipina. Daftar itu sekarang bisa ditambah dengan Indonesia.
Sabina pun bereaksi, dengan mengatakan awalnya tersanjung oleh perhatian yang begitu besar padanya, namun kemudian berujar hal itu bisa mengganggu fokus dia di bola voli.
Sabina juga meminta para fans untuk berhenti membuat halaman-halaman media sosial mengatasnamakan dirinya.
“Saya awalnya tersanjung, namun sekarang mulai terasa agak berlebihan,” ujarnya. “Saya ingin berkonsentrasi di bola voli dan terkenal karena olah raga ini, bukan oleh hal lainnya.”
Penulis: Heru Andriyanto/HA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar