Reporter : Muhamad Agil Aliansyah | Sabtu, 26 Juli 2014 15:07
Berita Terkait
Merdeka.com - Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya mengatakan, pulau Bali masih menjadi destinasi favorit sejumlah turis lokal dan mancanegara saat untuk mengisi liburan. Hal itu terlihat dari tingkat hunian di pulau dewata itu dalam liburan panjang lebaran ini yang mencapai 70 persen.
"Kami perkirakan rata-rata tingkat hunian hotel di sejumlah kawasan wisata di Bali mengalami peningkatan mencapai 70 persen," kata Surya, Sabtu (26/7).
Surya mengatakan, lonjakan ini tentu membawa dampak yang sangat baik bagi perekonomian bali. Menurut Surya, kebanyakan para turis itu mengunjungi objek wisata yang ada di Denpasar, Kuta, Nusa Dua dan Gianyar.
"Libur panjang ini menjadi momentum yang cukup bagus khususnya bagi tingkat hunian hotel di daerah tujuan wisata," ujar Surya dikutip dari Antara.
Meski kenaikan hunian hotel tersebut berada dalam musim liburan atau "high season" namun biaya sewa hotel tak ada kenaikan. Karena persaingan sesama pengusaha jasa penginapan di daerah ini ketat. Masalah harga menjadi salah satu yang sangat diperhatikan para pengusaha itu.
"Kalau kenaikan harga kamar hotel tidak ada, karena hotel sudah banyak sehingga persaingan semakin ketat," katanya.
Sementara itu untuk tamu, sebagian besar merupakan wisatawan domestik yang berasal dari sejumlah kota di Tanah Air seperti Surabaya dan Jakarta yang ingin menghabiskan libur Lebaran.
"Selama domestik banyak juga dari Australia dan beberapa negara asing lainnya," katanya.
"Kami perkirakan rata-rata tingkat hunian hotel di sejumlah kawasan wisata di Bali mengalami peningkatan mencapai 70 persen," kata Surya, Sabtu (26/7).
Surya mengatakan, lonjakan ini tentu membawa dampak yang sangat baik bagi perekonomian bali. Menurut Surya, kebanyakan para turis itu mengunjungi objek wisata yang ada di Denpasar, Kuta, Nusa Dua dan Gianyar.
"Libur panjang ini menjadi momentum yang cukup bagus khususnya bagi tingkat hunian hotel di daerah tujuan wisata," ujar Surya dikutip dari Antara.
Meski kenaikan hunian hotel tersebut berada dalam musim liburan atau "high season" namun biaya sewa hotel tak ada kenaikan. Karena persaingan sesama pengusaha jasa penginapan di daerah ini ketat. Masalah harga menjadi salah satu yang sangat diperhatikan para pengusaha itu.
"Kalau kenaikan harga kamar hotel tidak ada, karena hotel sudah banyak sehingga persaingan semakin ketat," katanya.
Sementara itu untuk tamu, sebagian besar merupakan wisatawan domestik yang berasal dari sejumlah kota di Tanah Air seperti Surabaya dan Jakarta yang ingin menghabiskan libur Lebaran.
"Selama domestik banyak juga dari Australia dan beberapa negara asing lainnya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar