Sumber : 
| Senin, 28 Juli 2014 00:00
| Senin, 28 Juli 2014 00:00
Berita Terkait
Merdeka.com - Indonesia akhirnya ditetapkan jadi tuan rumah Asian Games 2018. Keputusan tersebut, berdasarkan hasil pertemuan delegasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin Rita Subowo dan Presiden Olimpiade Asia (OCA), Sheik Fahad Al-Sabah di Kuwait, Jumat (26/7).
Pada pertemuan di kediaman Ketua OCA di sela-sela acara buka bersama, acara juga dihadiri perwakilan dari Pengprov DKI Jaya dan Sumatera Selatan.
"Jakarta terpilih karena Capital City, berdasarkan hasil survey tim OCA. Berdasarkan infrastruktur, Jakarta sangat mendukung hajatan ini. Selain sarana dan prasarana olahraga yang lengkap, aspek lainnya adalah soal akomodasi dan transportasi yang cukup lengkap di Jakarta," kata Rita.
Menurutnya, beberapa pihak dari kalangan swasta menyatakan kesiapannya untuk mendukung hajatan empat tahunan itu.
"Kami juga mendapat dukungan dari pihak swasta. Nantinya, Gala Opening dan acara ekshibisi Asian Games digelar di Kuningan," imbuh Rita.
Ia juga menuturkan, pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia akan mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga.
"Kami juga akan meninjau Kota Palembang yang juga memiliki fasilitas olahraga lengkap, sebagai kota pendukung. Kami melihat bahwa Kolam Renang dan arena Ski Air sangat layak untuk menggelar Asian Games. Selain itu tentunya, Jakarta sendiri harus memiliki velodrome standar internasional," papar Rita Subowo.
Lebih jauh dikatakannya, untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang kelasnya sama dengan Olimpiade tidaklah mudah. Banyak persyaratan yang harus dilalui, seperti hajatan ini harus digelar di Ibukota Negara.
"Itu kenapa akhirnya Jakarta diputuskan sebagai Kota untuk Main Event dan Sumsel sebagai supporting oleh OCA," ungkapnya lagi.
Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Asian Games setelah Vietnam akhirnya mundur sebagai penyelenggara. Jadwal yang semula 2019 dimajukan menjadi 2018 karena berbarengan dengan Pilpres. (bola/esa)
Pada pertemuan di kediaman Ketua OCA di sela-sela acara buka bersama, acara juga dihadiri perwakilan dari Pengprov DKI Jaya dan Sumatera Selatan.
"Jakarta terpilih karena Capital City, berdasarkan hasil survey tim OCA. Berdasarkan infrastruktur, Jakarta sangat mendukung hajatan ini. Selain sarana dan prasarana olahraga yang lengkap, aspek lainnya adalah soal akomodasi dan transportasi yang cukup lengkap di Jakarta," kata Rita.
Menurutnya, beberapa pihak dari kalangan swasta menyatakan kesiapannya untuk mendukung hajatan empat tahunan itu.
"Kami juga mendapat dukungan dari pihak swasta. Nantinya, Gala Opening dan acara ekshibisi Asian Games digelar di Kuningan," imbuh Rita.
Ia juga menuturkan, pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia akan mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga.
"Kami juga akan meninjau Kota Palembang yang juga memiliki fasilitas olahraga lengkap, sebagai kota pendukung. Kami melihat bahwa Kolam Renang dan arena Ski Air sangat layak untuk menggelar Asian Games. Selain itu tentunya, Jakarta sendiri harus memiliki velodrome standar internasional," papar Rita Subowo.
Lebih jauh dikatakannya, untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang kelasnya sama dengan Olimpiade tidaklah mudah. Banyak persyaratan yang harus dilalui, seperti hajatan ini harus digelar di Ibukota Negara.
"Itu kenapa akhirnya Jakarta diputuskan sebagai Kota untuk Main Event dan Sumsel sebagai supporting oleh OCA," ungkapnya lagi.
Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Asian Games setelah Vietnam akhirnya mundur sebagai penyelenggara. Jadwal yang semula 2019 dimajukan menjadi 2018 karena berbarengan dengan Pilpres. (bola/esa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar