Merdeka.com - Tidak dipungkiri lagi, maskapai penerbangan Lion Air sering delay atau terlambat dalam operasionalnya. Rata-rata keterlambatan bervariasi, mulai dari satu sampai dua jam. Beragam alasan pun mencuat, mulai dari penerbangan yang padat, hingga perbaikan teknis yang kerap menjadi alasan pihak maskapai.
Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana menjelaskan keterlambatan yang kerap terjadi pada maskapainya sangatlah wajar. Sebab, maskapai ini memiliki tingkat frekuensi penerbangan yang tinggi.
"Kita punya penerbangan satu hari ada 700 kali, memang take off terlambat tidak bisa terhindar, pasti ada delay," ujarnya di Lion Air Tower, Jakarta, Sabtu (17/5).
Meski begitu diakuinya setiap keterlambatan sudah diperkirakan sebelumnya untuk alasan dan menjaga keselamatan penerbangan yang menjadi tujuan utama perusahaan. Berbagai cara ditempuh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan penumpangan. Bahkan dia mengklaim sudah melakukan banyak perubahan dalam maskapainya.
"Sudah banyak perbaikan, sekarang lebih tepat waktu (on time). Sampai saat ini saja kita mempunyai kapasitas penumpang hingga 90 persen," jelas dia.
Bos Lion Air ini bahkan menjamin tidak ada keterlambatan penerbangan terlebih saat ini banyak tanggal merah dan liburan sekolah. Perusahaan pun menargetkan pendapatan 10 persen dari liburan panjang ini. "Ada peningkatan 10 persen selama banyak libur," tegasnya.
Rusdi berjanji jelang hari raya Lebaran 2014 perusahaan akan menambah 20 persen kapasitas duduk. Ini dilakukan agar tidak ada lonjakan penumpang.
"Lebaran pasti kita akan tambah, 20 persen lah. Kami kan punya kapasitas penerbangan baik high season maupun low season sampai 90 pesen," papar dia.
Segala strategi dan langkah perusahaan ini guna meminimalisir keterlambatan penerbangan. "Kami terus melakukan pembenahan kinerja. Saya rasa sudah banyak perbaikan, malah Batik Air no 1 kemarin," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar