Reporter : Muhamad Agil Aliansyah | Selasa, 20 Mei 2014 19:06
0
Merdeka.com - Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin mengakui perpecahan suara ditubuh partai beringin sudah berangsur sejak lama secara turun menurun. Menurut dia, hal itu yang membuat Partai Golkar semenjak era reformasi tak pernah menjadi pemenang Pemilu.
"Namun bagi saya pribadi hal ini selalu terulang di tahun 2004, 2009, dan sekarang terulang di 2014, jadi ada perbedaan culture di Golkar yang tumbuh. Akhirnya kemenangan ada di salah satu pihak, dan kita akan kembali lagi ke dalam rumah," kata Nurul di Gedung KPU , Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Meski selalu mengalami perpecahan suara, menurutnya persoalan itu yang membuat Golkar menjadi besar. "Kalau faksi dari dulu sudah ada, dan itu yang menjadikan Golkar besar, kalau pendapat pribadi saya itu bukan suatu masalah," ungkap Nurul.
Nurul tidak mempersoalkan kader yang membelot dan malah memilih mendukung Jokowi - JK . Padahal Golkar sudah menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo - Hatta.
"Karena dalam pencapresan ini yang terpenting adalah kekuatan tokoh, mudah-mudahan dengan kekuatan tokoh yang diusung Partai Golkar bisa memberikan yang terbaik," tandasnya.
"Namun bagi saya pribadi hal ini selalu terulang di tahun 2004, 2009, dan sekarang terulang di 2014, jadi ada perbedaan culture di Golkar yang tumbuh. Akhirnya kemenangan ada di salah satu pihak, dan kita akan kembali lagi ke dalam rumah," kata Nurul di Gedung KPU , Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Meski selalu mengalami perpecahan suara, menurutnya persoalan itu yang membuat Golkar menjadi besar. "Kalau faksi dari dulu sudah ada, dan itu yang menjadikan Golkar besar, kalau pendapat pribadi saya itu bukan suatu masalah," ungkap Nurul.
Nurul tidak mempersoalkan kader yang membelot dan malah memilih mendukung Jokowi - JK . Padahal Golkar sudah menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo - Hatta.
"Karena dalam pencapresan ini yang terpenting adalah kekuatan tokoh, mudah-mudahan dengan kekuatan tokoh yang diusung Partai Golkar bisa memberikan yang terbaik," tandasnya.
Baca juga:
Politisi Golkar kritik Jokowi nyapres tak pamitan DPRD
Ngaku sudah direstui Ical, Luhut Pandjaitan dukung Jokowi-JK
Ketua Litbang Golkar: Ical ditawari menteri utama, itu pelecehan
Konsep trisula, alasan Ical bawa Golkar dukung Prabowo
JK janji tarik gerbong NU dan Golkar
Politisi Golkar kritik Jokowi nyapres tak pamitan DPRD
Ngaku sudah direstui Ical, Luhut Pandjaitan dukung Jokowi-JK
Ketua Litbang Golkar: Ical ditawari menteri utama, itu pelecehan
Konsep trisula, alasan Ical bawa Golkar dukung Prabowo
JK janji tarik gerbong NU dan Golkar
- Agus Bbt · Top Commenter · UnairJangan galau mbak Nurul, ini akibat ketum anda yang rakus jabatan... dengan tanpa rasa malu menjual diri demi sebuah jabatan menteri utama.... (menteri apa itu?)
- Anang Atmajaya · Top Commenter · Universitas Tulungagungkalau ARB negarawan harusnya dukung jusuf kalla yg mantan ketum golkar,,shgga gerbong golkar kuat aman selamat...
- Heri Purnomo · SMA Negeri 12 SurabayaPelan tapi pasti golkar akan kehilangan pamornya...dan akan ditinggalkan kader2nya...
- Abah Uhe · SMA Negeri 6 Paskal bdgsesama anak bangsa sebaiknya bersatu, semua misi dan pisi partai yang ada adalah baik tujuannya sama yakni memajukan Indonesia, kalah dan menang adalah hal yag wajar dalam setiap pertarungan yang lebih utama adalah kedepankan etika dan moral juga jiwa besar dari masing2 kita, bravo Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar