Radang Tenggorokan Haruskah Diobati dengan Antibiotika?
Radang tenggorokan berarti dinding tenggorokan menebal atau bengkak, berwarna lebih merah, ada bintik-bintik putih dan terasa sakit bila menelan makanan yang dapat disebabkan karena berbagai faktor. Radang Tenggorokan atau Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadang kala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Gejala radang tenggorokan sering kali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek.
Apakah radang tenggorokan termasuk radang ringan?
Faringitis ada yang akut dan kronis. Pada umumnya ringan, tetapi sebagian lainnya jangan diremehkan.Faringitis akut, radang tenggorokan yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorokan dan kadang disertai demam dan batuk.
Faringitis kronis, radang tenggorokan yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan.
Apa penyebab radang tenggorokan?
- Virus, 80% sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam.
- Batuk dan pilek. Di mana batuk dan lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi.
- Virus coxsackie (tangan, kaki, penyakit mulut).
- Alergi. Alergi dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat kronis (menetap).
- Bakteri streptokokus, dipastikan dengan Kultur tenggorokan. Tes ini umumnya dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorokan pasien. Dapat ditemukan gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, muntah–muntah, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel.
- Difteri.
- Merokok.
Pengobatan dengan antibiotik tidak akan efektif untuk mengobati infeksi virus. Sebaliknya, pemberian antibiotik dapat menimbulkan resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotik. Saat kuman telah kebal terhadap antibiotik tersebut, bila antibiotik kita gunakan, akan tidak ampuh lagi dalam membunuh kuman. Akibatnya, penyakit yang diderita tidak akan sembuh.
Bagaimana mengenali radang tenggorokan yang disebabkan infeksi virus?
Gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus adalah sebagai berikut:
- Rasa pedih atau gatal dan kering
- Batuk dan bersin
- Sedikit demam atau tanpa demam
- Suara serak atau parau
- Hidung meler dan adanya cairan di belakang hidung
- Infeksi bakteri memang tidak sesering infeksi virus, tetapi
dampaknya bisa lebih serius. Umumnya, radang tenggorokan diakibatkan
oleh bakteri jenis streptokokus sehingga disebut radang streptokokus.
Sering kali seseorang menderita infeksi streptokokus karena tertular
orang lain yang telah menderita radang 2-7 hari sebelumnya. Radang ini
ditularkan melalui sekresi hidung atau tenggorokan.
Radang streptokokus memerlukan bantuan dokter karena bila penyebabnya adalah kuman streptokokus dan tidak mendapat antibiotik yang memadai maka penyakit akan bertambah parah dan kuman dapat menyerang katup jantung sehingga menimbulkan penyakit Demam Rhematik.
Gejala umumnya adalah:
- Tonsil dan kelenjar leher membengkak
- Bagian belakang tenggorokan berwarana merah cerah dengan bercak-bercak putih
- Demam sering kali lebih tinggi dari 38 derajat celsius dan sering disertai rasa menggigil
- Sakit waktu menelan
Pada kasus ringan karena infeksi virus, tidak harus ke dokter karena cukup diberi obat penghilang rasa sakit atau demam. Pada kasus tertentu yang bukan disebabkan karena virus mungkin perlu dilakukan pemeriksaan dokter.
Sebelum memberikan pengobatan, sangat penting bagi dokter untuk mencari penyebab radang tenggorokan guna menegakkan diagnosa yang benar dengan tujuan mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat bagi sebagian besar penderita radang tenggorokan karena dapat menimbulkan organisme yang resisten terhadap antibiotik.
SEBAGIAN BESAR INFEKSI TENGGOROKAN TIDAK PERLU ANTIBIOTIKA. Tetapi sebaliknya selama ini dokter sebagian besar sering memberi antibiotika pada kasus ini. Demam tinggi, ingus atau lendir hijau atau kuning termasuk juga perjalanan infeksi virus. Hal tersebut juga bukan merupakan indikasi pemberian antibiotika. Pada kasus demam tinggi saat hari ke 3–5 mungkin bisa dipertimbangkan pemberian antibiotika.
Apa tindakan yang harus dilakukan?
Pemeriksaan cermat harus dilakukan pada tenggorokan dan kelenjar getah bening di leher. Jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus: Pendekatan lanjutannya adalah dengan tes usap tenggorokan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Usap tenggorokan perlu dilakukan jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis dan pasien belum mengkonsumsi antibiotik.
Kultur hasil usap tenggorokan biasanya merupakan satu-satunya tes yang dibutuhkan. Namun sensitifitas terhadap antibiotik juga perlu dilakukan pada pasien yang alergi terhadap penisilin karena adanya bakteri streptokokus yang resisten terhadap eritromisin. Pada sebagian besar kasus, keluhan ini akan mereda dengan sendirinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat yang bersifat pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Bisa juga dengan obat kumur anestetik atau anesthetic throat gargle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar