Selasa, 17 Juni 2014

Saat salam dan cium pipi Jokowi ditampik Prabowo

http://www.merdeka.com/politik/saat-salam-dan-cium-pipi-jokowi-ditampik-prabowo.html


Merdeka.com - Di atas panggung, di tengah sorot kamera, Prabowo Subianto menunjukkan sikap simpatik dan ksatria. Saat Debat Capres II pada Minggu malam lalu, 15 Juni 2014, merespons pemaparan Jokowi soal pentingnya ekonomi kreatif, Prabowo mengatakan, "Maaf ini para penasehat saya. Meskipun saya dilarang untuk apapun mengatakan setuju ke Pak Jokowi, kalau idenya memang baik, saya tetap menyatakan setuju."

Prabowo turun dari kursinya dan dengan simpatik menghampiriJokowi, menyalami dan mencium pipinya. Suporter Prabowo bertepuk tangan meriah.

Tuluskah sikap simpatik Prabowo itu?

Sayang seribu sayang, pemandangan di atas panggung itu berbeda 180 derajat dengan di belakang panggung.

Kini beredar video yang menunjukkan sikap Prabowo yang sebaliknya. Sebelum debat dimulai, saat dia memasuki ruang tunggu,Jokowi menghampiri Prabowo, menyalami dan mencondongkan mukanya untuk mencium pipi Prabowo sebagai tanda penghormatan.

Apa yang terjadi?

Prabowo tak menanggapi penghormatan Jokowi. Dia melengos dan langsung pergi, meninggalkan Jokowi.(skj)

Lihat videonya di tautan ini.



xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx




Alasan SBY tidak pakai pesawat kepresidenan ke Fiji

Reporter : Yulistyo Pratomo | Rabu, 18 Juni 2014 08:01



Alasan SBY tidak pakai pesawat kepresidenan ke Fiji
SBY bertolak ke Fiji. ©Rumgapres/Abror Rizki
Merdeka.com - Sejak kedatangan pesawat kepresidenan di Indonesia, hampir setiap kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggunakan pesawat jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 ini ke berbagai tempat, baik untuk penerbangan domestik maupun luar negeri. Terakhir, SBY sempat memakainya saat bertandang ke Manila, Filipina pada 22 Mei lalu.

Tak ingin membuang kesempatan untuk bertemu dengan para kepala negara dari kawasan Melanesia, atau tepatnya negara-negara kepulauan di Samudera Pasifik bagian Selatan, SBY pun segera berangkat menuju negeri tersebut. Namun, pesawat yang dipakai bukan pesawat kepresidenan yang telah dimiliki Indonesia, melainkan kembali menggunakan jasa maskapai Garuda Indonesia.

Pemandangan itu terlihat saat SBY beserta rombongan yang akan melakukan perjalanan lebih dari 10 jam dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Suva, Fiji. Sesuai permintaan, Garuda telah menyiapkan pesawat miliknya, yakni Airbus A330-300.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengaku tidak tahu alasan presiden kembali menggunakan jasa Garuda untuk perjalanan ke Fiji kali ini. Pihaknya hanya memenuhi permintaan dari Kementerian Sekretariat Negara dengan menyiapkan salah satu armada yang dianggap memadai untuk mengangkut kepala negara dan rombongannya.

"Saya tidak tahu ya, saya tidak involve dengan BBJ (Boeing Business Jet) pesawat kepresidenan, speknya apa-apa saya enggak tahu, kalau yang ini direct Garuda Airbus 330, 10,5 jam ke Fiji," ungkap Emir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/6).

Kondisi ini tentu berbeda sejak kedatangan pesawat kepresidenan tiba di Indonesia, sebab rombongan presiden yang ikut bersama dalam berbagai lawatannya ke daerah atau luar negara lain diberangkatkan penerbangan komersial. Hanya presiden dan beberapa staf penting saja yang bisa menumpangi pesawat kepresidenan. Sebab, kapasitas penumpang pesawat BBJ 2 hanya dapat diisi maksimal 70 orang.

Tentu ini tak dapat dilakukan, sebab penerbangan dari Jakarta menuju Fiji tak dapat dijangkau dengan menggunakan maskapai Indonesia. Kalaupun dipaksakan, maka rombongan harus menumpang pesawat lainnya di Australia melalui kota Sydney atau Melbourne, Australia.

"Enggak ada (direct flight), kalau mau ke Fiji harus lewat Sydney atau Melbourne, nanti dari sana naik Qantas atau apa, baru ke Fiji," ungkapnya.

Sementara, informasi dari sumber merdeka.com menyebutkan, pesawat kepresidenan BBJ 2 tidak dapat dipakai untuk perjalanan menuju Fiji. Sebab, kapasitas bahan bakar dan daya tempuh pesawat tidak mampu mencapai 10,5 jam untuk mencapai Suva.

"Pesawat kepresidenan cuma bisa terbang 6 jam," sebutnya di Halim.

Berdasarkan informasi dari produsen BBJ 2, yakni Boeing, Pesawat Kepresidenan ini sendiri memiliki kapasitas bahan bakar 39.539 liter. Dengan angka itu, seharusnya dapat terbang hingga jarak 10.334 kilometer, lintas benua. Ditambah kecepatan maksimal 0,85 mach di ketinggian 41.000 kaki, diyakini pesawat ini mampu terbang 10 sampai 12 jam.

Sedangkan A330-300 yang dipakai SBY dalam kunjungan kenegaraanya di Fiji disinyalir mampu terbang hingga 13.430 kilometer, lintas benua. Sebab, kapasitas bahan bakar mencapai 97.530 liter, ditambah kapasitas penumpang mencapai 375 orang.

Selama kunjungan kenegaraan ke Republik Fiji, SBY akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ratu Epeli Nailatikau, dan Perdana Menteri Republik Fiji, Voreqe Josaia Bainimarama. Kedatangannya pun atas undangan Ratu Naila, sekaligus menjadi kunjungan pertama presiden RI sejak merdeka.

SBY juga diundang sebagai chief guest (tamu utama) pada KTT Ke-2 The Pacific Islands Development Forum, di mana Fiji menjadi tuan rumahnya. Menurut rencana, Presiden akan berada di Fiji pada tanggal 17-19 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar