Minggu, 1 Juni 2014 22:28 WIB
Laporan Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM - Tidak lama lagi pasangan Surya Saputra (38) dan Cynthia Lamusu (36) bakal liburan ke Lombok selama empat hari ke depan. Liburan kali ini sekaligus menjadi bulan madu perdana untuk mereka.
Pasalnya sejak menikah pada 8 Juni 2008 silam, mereka berdua belum pernah bulan madu.
"Kita malah belum pernah (bulan madu), soalnya baru menikah langsung umroh dan belum sempat honeymoon," kata Cynthia, saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (1/6).
Saat disinggung apakah liburan kali ini sekaligus program untuk membuat anak, Surya langsung menampiknya. Ia menegaskan apa yang dilakukannya bersama sang istri adalah murni untuk liburan.
"Enggak ada, ini benar-benar liburan. Ikutin program Allah aja, biar Allah yang menentukan soal itu," ucap pemain sinetron 'Malaikat Tanpa Sayap' tersebut.
Surya ingin menjadikan liburannya sebagai suatu cara untuk menghilangkan penat setelah sekian lama berkutat dengan aktivitas yang ada.
"Ini buat ngilangin penat dari kota metropolitan. Pengin yang enggak ada bising dan suara knalpotnya," tambah Surya.
"Ini juga sebenarnya enggak direncanakan tapi memang waktunya pas," timpal Cynthia yang juga personel grup vokal Be3 tersebut.
Alat Transportasi Ini Membuat Fathir Muchtar Lincah Jelajahi Jalan Jakarta
Jumat, 30 Mei 2014 17:15 WIB
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Artis Al Fathir Muchtar dan Istri Fera Feriska saat ditemui dalam konferensi pers film My Blackberry Girlfriend, di FX Mall, Rabu (21/12/2011). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengendarai mobil menyusuri jalan-jalan Jakarta membuat Fathir Muchtar dongkol. Emosinya memuncak karena kadangkala ia terjebak di tengah kemacetan. Aktivitasnya jadi terhambat. Tak jarang ia datang terlambat ke tempat tujuan.
Makanya, beberapa tahun terakhir ia lebih suka mengendarai roda dua. Ia menjatuhkan pilihannya pada Vespa tahun 1971. Hari ini misalnya, ia mengendarai tunggangan klasiknya itu saat menghadiri acara sosial di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
"Saya ke sini naik Vespa. Naik mobil kalau macet, suka dongkol," ucapnya, Jumat, (30/5/2014), di Cipayung, Jakarta Timur.
Menurutnya, mengendarai roda dua dapat membantu mobilitasnya di kala macet melanda jalan-jalan ibukota. Ia bisa memanfaatkan rongga jalan yang tersisa supaya perjalanannya tak terhambat kendaraan di depannya.
"Vespa lincah. Dengan Vespa saya bisa meeting dua sampai tiga tempat dalam sehari. Kalau mengendarai mobil enggak bakalan sempat," ucapnya.
Ia sadar betul risiko mengendarai roda dua. Tapi, selama ini ia berusaha mengikuti peraturan lalu lintas. Misalnya, tidak menerobos traffic light. "Kalau lampu merah saya enggak mau melewati garis," tandasnya.
Makanya, beberapa tahun terakhir ia lebih suka mengendarai roda dua. Ia menjatuhkan pilihannya pada Vespa tahun 1971. Hari ini misalnya, ia mengendarai tunggangan klasiknya itu saat menghadiri acara sosial di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
"Saya ke sini naik Vespa. Naik mobil kalau macet, suka dongkol," ucapnya, Jumat, (30/5/2014), di Cipayung, Jakarta Timur.
Menurutnya, mengendarai roda dua dapat membantu mobilitasnya di kala macet melanda jalan-jalan ibukota. Ia bisa memanfaatkan rongga jalan yang tersisa supaya perjalanannya tak terhambat kendaraan di depannya.
"Vespa lincah. Dengan Vespa saya bisa meeting dua sampai tiga tempat dalam sehari. Kalau mengendarai mobil enggak bakalan sempat," ucapnya.
Ia sadar betul risiko mengendarai roda dua. Tapi, selama ini ia berusaha mengikuti peraturan lalu lintas. Misalnya, tidak menerobos traffic light. "Kalau lampu merah saya enggak mau melewati garis," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar