HL | 01 June 2014 | 16:34 Dibaca: 866 Komentar: 3 5
Bandara Juanda Surabaya kini memiliki dua terminal yaitu terminal 1 untuk penerbangan domestik seperti Lion Air, Sriwijaya Air, Batavia dan sebagainya. Sedangkan terminal 2 untuk penerbangan internasional dan domestik khusus maskapai Garuda Indonesia, Air Asia dan Tiger Mandala. Terminal 2 resmi beroperasi per 14 Februari 2014.
Jarak kedua terminal ini, satu sama lain lumayan jauh kalau berjalan kaki. Untuk melakukan perpindahan dari satu terminal ke terminal lainnya memerlukan waktu sekitar 20 menit berkendaraan untuk mencapainya. Saya tidak tahu apakah pihak bandara menyiapkan armada khusus untuk pergerakan penumpang antar terminal.
Berbicara tentang terminal 2, seminggu yang lalu saya melakukan perjalanan melalui terminal ini. Kondisi bangunan yang baru sudah tentu terlihat bersih dan terawat. Namun pembangunannya masih belum tuntas. Terminal 2 sebenarnya merupakan terminal lama yang telah direnovasi ulang. Lokasinya sudah masuk wilayah Surabaya bila dibandingkan dengan terminal 1 yang lebih dekat dengan Sidoarjo.
Penempatan sebagian maskapai di terminal 2, menyebabkan terminal ini terlihat lengang. Sama halnya dengan kondisi terminal 1 yang menjadi terlihat lebih sepi dari biasanya. Meskipun begitu, terminal 2 terlihat lebih modern dengan berbagai fasilitas pendukungnya.
Sambil menunggu waktu keberangkatan yang masih sekitar 2 jam, saya berkesempatan memperhatikan fasilitas-fasilitas yang tersedia di terminal 2. Saya cukup kagum. Terminal ini memiliki fasilitas layaknya bandara internasional di luar negeri.
Memasuki gedung terminal 2, pengunjung akan langsung melihat ruangan loby dengan counter Customer Service berada di tengah ruangan. Pengunjung selain penumpang pesawat masih boleh memasuki ruangan ini alias loby masih merupakan area bebas. Di arah kanan pintu merupakan area kedatangan tempat pengambilan bagasi, sedangkan area keberangkatan berada di sebelah kiri jika baru memasuki gedung. Di area loby ini terdapat deretan toko dari toko pakaian, toko komputer, toko oleh-oleh hingga tempat makan. Sebut saja, toko komputer, Starbuck, Roti-O, Pujasera (berisi makanan seperti burger, soto, warung Padang, dll), bon-bon foyage dan lain sebagainya. Pengunjung dapat menikmati waktu tunggu sambil melihat-lihat ataupun membeli sesuatu di area loby.
Selain toko-toko tersebut, tepat di samping kanan pintu masuk, terdapat pojok taxi and rent car service. Area ini diperuntukkan bagi penumpang pesawat yang baru saja tiba. Ada 4 buah mesin yang berdiri di pojok ini. Mesin-mesin tersebut berguna untuk menampilkan beberapa rekanan yang menyewakan kendaraannya dengan berbagai jenis armada dan tujuan serta harga. Sangat mudah menggunakannya. Cukup menyentuh nama salah satu rekanan untuk melihat armada yang ada dengan area tujuan. Lalu akan muncul berbagai jenis armada yang ditawarkan. Pilihlah armada sesuai keinginan.Jika sudah menemukan armada yang ingin digunakan, tempat tujuan dan cocok dengan harganya, tekan tombol pilih. Maka dari mesin akan muncul receipt yang dapat diberikan kepada petugas di counter sebelah mesin. Silahkan langsung membayar di tempat. Apabila mengalami kesulitan dalam menggunakan mesin tersebut, silahkan bertanya pada petugas yang akan dengan senang hati membantu.
Selepas area loby adalah area cek in khusus penumpang pesawat. Area ini dibedakan menjadi 2 tempat. Khusus gerbang/gate 1 letaknya di sebelah Starbuck, sedangkan gerbang/gate 2 s/d 9 berada di ujung sebelah kiri loby. Petugas sudah siap menghadang menanyakan tiket di depan area ini. Memasuki ruang cek in tampak layar besar di tengah ruangan yang menampilkan denah terminal untuk mengetahui keberadaan diri kita. Counter-counter tertata rapi di pinggir ruangan dan tidak seluruhnya terpakai.
Setelah cek in, penumpang yang berada di gate 2 s/d 9 dapat naik ke lantai 2 menuju ruang tunggu. Bagi yang berkebutuhan khusus, tidak perlu khawatir. Untuk menuju lantai 2, gedung ini telah dilengkapi lift khusus, letaknya di sebelah kanan eskalator dan tangga. Apabila ingin ke toilet, sholat ataupun ingin mengurus bayi sejenak, gedung ini memiliki ruang toilet, mushola dan pelayanan bayi di berbagai sudut.
Melihat fasilitas lainnya, saya cukup terkejut dengan adanya fasilitas air siap minum berupa keran seperti wastafel. Letaknya di samping toko oleh-oleh Bogajaya, jalan menuju ke toilet dekat gerbang/gate 2. Sangat jarang saya melihat fasilitas ini di bandara-bandara Indonesia. Yang pernah saya lihat adanya dekat pintu keluar/masuk di terminal 3 bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Fasilitas air siap minum merupakan air yang dapat diminum langsung dari keran atau dapat ditampung di botol jika membawanya. Tak perlu takut karena air tersebut telah higienis.
Enaknya memiliki waktu banyak di bandara, kita dapat melihat-lihat lingkungan ataupun fasilitas yang ditawarkan. Ketika asyik berkeliling, tak sengaja saya membaca spanduk di lantai 2 ke arah ruang tunggu. Melihat tulisan dengan block warna merah membuat saya seketika menghentikan langkah. Tulisan itu berbunyi :
“Mulai 1 Juni 2014 akan ditiadakan pengumuman untuk naik pesawat udara/boarding call”
Hal itu berarti per 1 Juni, penumpang tidak akan lagi memperoleh peringatan untuk segera masuk ruang tunggu ataupun masuk ke pesawat. Penumpang diminta untuk mandiri mengetahui jadwal-jadwal melalui layar-layar televisi yang berada di area gedung bandara.
Yang menjadi pemikiran saya, apakah penumpang di Indonesia khususnya domestik dapat mendisiplinkan diri? Ada pengumuman saja masih sering terlambat. Bagaimana bila tidak ada pengumuman?
Saya juga tidak menampik kalau tergantung pada pengumuman/ boarding call. Menunggu waktu sekian lama di bandara, kadang saya keasyikan membaca buku di lounge, membeli sesuatu ataupun berkeliling bandara sambil melihat-lihat.
Memang di satu sisi tanpa adanya pengumuman/boarding call, bandara menjadi tidak terlalu bising oleh riuhnya pengumuman yang terus-menerus. Penumpang akan merasakan kenyamanan untuk memperoleh ketenangan dan terhindar dari polusi suara. Sambil menunggu, bisa membaca buku dengan tenang. Atau jika sedang bersama teman, kita bisa berbincang-bincang tanpa terganggu suara speaker bandara. Bahkan ketika menerima panggilan telpon kita menjadi tidak perlu menutup sebelah telinga dan berteriak-teriak bukan?
Usut punya usut menurut informasi yang saya terima, pemberlakuan tersebut baru diujicobakan pertama kali khusus di bandara Juanda. Selanjutnya, pihak angkasa pura akan memberlakukan secara bertahap ke seluruh bandara di Indonesia.
Nah, bagi penumpang yang hendak berangkat melalui bandara Juanda, mulai hari ini ingatkan diri sendiri untuk tidak tergantung pada pengumuman yaaa…. Jangan sampai anda tertinggal pesawat.
Salam Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar