Jumat, 13 Juni 2014

Ini perjuangan Raeni, anak tukang becak lulusan terbaik di Unnes



Ini perjuangan Raeni, anak tukang becak lulusan terbaik di Unnes

Sosok Raeni mencuri perhatian karena lulusan terbaik ini menghadiri wisuda naik becak yang dikayuh ayahnya. Dulu Raeni sempat terancam tak bisa kuliah. Penghasilan ayahnya sebagai penarik becak tak cukup untuk menguliahkan dirinya.

Berikut kisah perjuangan Raeni hingga akhirnya menjadi lulusan terbaik di Unnes : http://mdk.to/N5ib
— bersama Cahaya Terang, Riki Subagja, Nunung Eleek dan Annisa Asmaul Husna.

Ini perjuangan Raeni, anak tukang becak lulusan terbaik di Unnes

Reporter : Lia Harahap, Agib Tanjung | Rabu, 11 Juni 2014 12:01
 
Ini perjuangan Raeni, anak tukang becak lulusan terbaik di Unnes
Anak tukang becak ber-IPK 3,96 diantar bapaknya. ©2014 Merdeka.com/Humas Unnes/Lintang Hakim
Merdeka.com - Senang tak terhingga dirasakan Raeni (21), mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Putri seorang penarik becak ini lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96 (Sumlade).

Sosok Raeni mencuri perhatian karena lulusan terbaik ini menghadiri wisuda naik becak yang dikayuh ayahnya.

"Di Unnes (Universitas Negeri Semarang) itu IPK minimal 3, jadi saya berusaha sebaik mungkin, dan nggak nyangka aja hasilnya Alhamdulillah seperti ini," ungkap Raeni bangga saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/6).

Buat si bungsu dari dua bersaudara ini, hasil yang diperolehnya adalah jawaban dari perjuangan panjang selama 3 tahun 6 bulan 10 hari mengenyam ilmu. Sejak di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Raeni mengaku sudah belajar dengan giat agar mendapat beasiswa.

"Alhamdulillah saya di SMK juga nilainya bagus," ungkapnya.

Dulu Raeni sempat terancam tak bisa kuliah. Penghasilan ayahnya sebagai penarik becak tak cukup untuk menguliahkan dirinya. Apalagi ditambah biaya indekos, makan dan pengeluaran lain. Tapi Raeni tak mau menyerah oleh keadaan.

"Saya kesana kemari mencari beasiswa tapi tidak ada yang dapat. Kemudian saya tahu Unnes masih buka pendaftaran. Saya coba daftar dan ternyata diterima," katanya.

Nilai sempurna yang didapat Raeni menjadi kado terindah yang dia berikan untuk kedua orang tuanya. Dia membuktikan, anak seorang tukang becak pun mampu berprestasi.

"Ya walaupun bapak pengayuh becak dan ibu rumah tangga, dan sempat terkendala biaya, saya bisa buktikan hasil yang terbaik," tambahnya.

Soal kendala tentulah ada. Dia menilai itu sebagai penyemangat agar belajar lebih giat.

"Kendala pasti ada tapi lebih ke kadang semangat, kadang kurang. Karena saya harus bagi waktu antara kuliah juga kegiatan lainnya," jelas gadis kelahiran 13 Januari ini.
Baca juga:
Kisah anak tukang becak lulus dengan IPK 3,96 di Unnes
Putri tukang becak lulusan terbaik Unnes ingin punya suami saleh
Anak tukang becak ber-IPK 3,96 pernah ngajar di Malaysia
Anak tukang becak yang lulus dengan IPK 3,96 ingin jadi guru
Demi hadiri wisuda Raeni, ayahnya bawa becak dari Kendal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar