TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri terdakwa Gatot Supiartono, Herbudianti bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan penganiayaan yang berujung tewasnya Holly Angela Hayu.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan negeri Jakarta Pusat itu, Herbudianti mengaku tahu suaminya menikah dengan Holly. "Terjadinya saya kurang tahu, tapi suami saya yang menceritakan kepada saya," kata Herbudianti saat bersaksi, Rabu (30/4/2014).
Jawaban Herbudianti tersebut sontak memancing rasa penasaran Majelis Hakim untuk menanyakan perasaan Herbudianti. "Marah gak sewaktu bapak (Gatot) bilang gitu (nikah siri)," kata Hakim Ketua Badrun Zaini.
"Marah sih enggak cuma sedih. Ya mau gimana lagi," kata Herbudianti.
Meski begitu, Herbudianti mengaku tidak ada perubahan dari sikap suaminya setelah menikah siri dengan Holly. Selain itu, Gatot juga kata Herbudianti, tidak pernah membahas soal Holly setelah menikah. Dirinya juga mengaku tak pernah bertemu dengan Holly.
Sementara itu, dua mantan anak buah Gatot yang juga dihadirkan dalam sidang, Lestari Wulandari dan Indra Kusuma, mengaku tidak tahu kehidupan pribadi atasannya.
Saat Holly menyambangi kantor Gatot di BPK, kedua saksi hanya tahu jika Holly adalah saudara Gatot.
"Ngakunya saudara, Ditanyakan keperluannya, kemudian meninggalkan pesan karena pak Gatot sedang tidak ada," kata Indra Kusuma.
Sidang sendiri rencananya bakal dilanjutkan Rabu (7/5/2014) dengan menghadirkan saksi sopir pribadi Gatot di BPK dan petugas forensik yang memeriksa jenazah Holly.
Seperti diketahui, Gatot Supiartono, merupakan mantan auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang biasa menangani audit di bidang Polhukam antara lain pemeriksaan di lingkungan Kemhan, TNI dan Polri.
Dia didakwa melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Gatot didakwa menyuruh lima orang masing-masing Surya Hakim, Abdul Latief, Pago Satria, Elriski dan Rusky (saat ini
masih buron) untuk membunuh Holly.
masih buron) untuk membunuh Holly.
Namun dalam persidangan sebelumnya, terkuak bahwa inisiator pembunuhan Holly bukanlah Gatot, melainkan Surya Hakim, sopir Gatot.
Baca Juga:
MERDEKA.COM. Gara-gara masalah sepele, Beni (23) dan Otong (42) bacok-bacokan hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Condet No 15 RT 13/5, Cililitan, Jakarta Timur, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Beni membunuh Otong lantaran si Otong membacok Beni terlebih dahulu," ujar Kapolsek Kramat Jati Kompol Handini di Jakarta, Rabu (30/4).
Handini menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Otong (42) yang bekerja sebagai tukang parkir sedang menonton televisi. Kemudian datang Beni yang bekerja sebagai pedagang keliling menutupi Otong yang sedang menonton tv.
"Sehingga terjadi cekcok dan keributan. Otong lalu membacok Beni dengan golok," katanya.
Usai dibacok, Beni kemudian pulang untuk mengambil pisau. Saat Otong lengah, Beni menusuk korban pada bagian dada sebelah kiri.
"Seketika itu pula Otong tewas di lokasi," tuturnya.
Warga yang melihat peristiwa itu kemudian mengejar Beni yang berupaya melarikan diri. Selanjutnya, Beni diserahkan ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Beni membunuh Otong lantaran si Otong membacok Beni terlebih dahulu," ujar Kapolsek Kramat Jati Kompol Handini di Jakarta, Rabu (30/4).
Handini menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Otong (42) yang bekerja sebagai tukang parkir sedang menonton televisi. Kemudian datang Beni yang bekerja sebagai pedagang keliling menutupi Otong yang sedang menonton tv.
"Sehingga terjadi cekcok dan keributan. Otong lalu membacok Beni dengan golok," katanya.
Usai dibacok, Beni kemudian pulang untuk mengambil pisau. Saat Otong lengah, Beni menusuk korban pada bagian dada sebelah kiri.
"Seketika itu pula Otong tewas di lokasi," tuturnya.
Warga yang melihat peristiwa itu kemudian mengejar Beni yang berupaya melarikan diri. Selanjutnya, Beni diserahkan ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar