DREAMERSRADIO.COM - Salah satu pulau kebanggan Indonesia, Bali kembali menjadi tujuan photoshoot para selebriti Korea Selatan. Setelah Lee Hyori, Gain BEG, dan Lee Dahee, kini giliran salah satu member f(x), Victoria yang gantian mengunjungi Bali.
Victoria diketahui telah berkunjung ke Bali pada akhir Maret lalu untuk melakuan pemotretan untuk majalah Singles edisi bulan Mei. Dalam pemotretannya tersebut, Victoria tampil eksotis sambil berpose menikmati suasana musim panas yang pas dengan cuaca di pulau Dewata tersebut.
Dalam salah satu shoot, Victoria terlihat menikmati suasana musim panas dengan latar pantai biru cerah sambil mengenakan Floral Maxi Dress dengan potongan v rendah di bagian belakang.
Di foto selanjutnya, mantan istri virtual Nichkhun 2PM ini juga terlihat mengenakan outfit sheer sleevless top yang dipadukan dengan bawahan daisy dukes yang identik dengan musim panas, ditambah aksesoris kacamata model semi cat-eye.
Ada juga pose di mana Victoria mengenakan blazer dan celana floral dengan motif yang sama. Meski terlihat formal, namun tetap memberikan kesan musim semi dan musim panas, apalagi dengan latar pemandangan Bali yang mewah.
Secara keseluruhan, semua outfit yang dikenakan Victoria terdapat sentuhan spring dan summer karena motif floral dan warna-warnanya yang begitu cerah. Mana pose Victoria favoritmu, Dreamers?
(NDY/ctr/photo: Singles)
Berita Lainnya :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (Pena 98) menolak keras pencalonan bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menjadi presiden RI.
Menurut Pena 98, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab atas kasus penculikan aktivis yang terjadi dalam kurun waktu 1997-1998.
"Kami Pena 98 dari 12 provinsi meminta dengan tegas agar Prabowo Subianto tidak menjadi calon presiden RI di Pemilu Presiden 2014," ujar Roy Simanjuntak, aktivis 98 dari DKI Jakarta, saat memberikan keterangan pers di LBH Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Sikap Pena 98 tersebut, ujar Roy, didasari oleh lima faktor. Pertama, Prabowo harus bertanggung jawab atas kasus penculikan aktivis. Roy meminta Prabowo bertanggung jawab karena hingga sekarang keluarga korban tidak tahu harus mencari ke mana mereka yang hilang.
"Jika masih hidup di mana mereka, jika sudah ditembak, dimana kuburannya," kata dia.
Kedua, Ketatapan MPR Nomor V tahun 2000 tentang persatuan dan kesatuan nasional yang memandatkan upaya penegakan kebenaran dan mengungkapkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau.
Tap MPR tersebut diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dimana disebutkan bahwa dalam pelanggaran HAM berat komandan militer atau seorang yang efektif bertindak sebagai komanda militer dapat dimintai petanggung jawaban tindak pidana di dalam yurisdiksi pengadilan HAM.
"Ketiga Prabowo harus bertanggungjawab atas kerusuhan Mei 1998 yang menjadi tragedi memilukan bangsa ini. Sampai saat ini tidak pernah diungkap siap yang memprovokasi pembakaran, pemerkosaan massal dan pemicu konflik horisontal di kalangan sipil ke meja hijau," kata dia.
Keempat, Pena 98 menilai Prabowo adalah bagian dari orde baru. Kelima, mengenai kewarganegaraan ganda Prabowo yakni Indonesia dan Yordania.
Menurut Pena 98, hal tersebut patut dipertanyakan karena Prabowo mengaku nasionalis sejati namun ternyata memiliki kewarganegaraan ganda.
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar