http://kekuatanraksasa.blogspot.com/
Tuesday,
January 1, 2013
Di sebuah kelas, seorang guru mengajar mengajar. Di
kelas tersebut terdapat satu siswa yang selalu gelisah. Siswa ini kelihatan
tidak konsentrasidalam belajar.
Sesudah bel sekolah dibunyikan, murid-murid segera pulang.Guru tersebut memanggil murid tadi. Bu guru berkata ,"Anakku, saya lihat dari tadi kamu kelihatan gelisah dan tidak konsentrasi dalam belajar. Ada masalah apa? Coba ceritakan, siapa tahu ibu bisa membantu." Si anak menjawab ,"Maafkan saya bu guru. Dari tadi saya memang tidak memperhatikan pelajaran ibu. Saya tidak bisa konsentrasi, maklum lagi ada masalah bu."
Si guru melanjutkan ,"Cobalah nak ceritakan, siapa tahu ibu bisa membantu menyelesaiakan masalahmu." Si anak berkata ,"Maafkan saya bu guru. Sebenarnya saya ingin menceritakan masalah saya. Tapi saya khawatir mengganggu ibu guru. Saya lihat dari kemarin ibu guru sangat sibuk."
Guru menjawab ,"Nak, sekarang ibu guru tidak sibuk lagi, jadi kamu bisa menceritakan masalahmu kepada ibu. Ibu akan siap mendengarkan dan membantu menyelesaiak masalahmu." Si anak kembali berkata,"Bu, murid ibu kan tidak hanya saya saja. Di kelas ini ada 40 murid. Ibu tentu sangat sibuk. Belum lagi ditambah murid-murid ibu di kelas lain."
"Baiklah" kata bu guru. "Kalau kamu tidak mau menceritakan masalahmu, maukah kamu membantu aku?" Jawab si murid, "Apa yang bisa saya bantu Bu Guru?" Bu guru menjawab, "Coba ambilkan sepuluh lilin-lilin kecil yang ada di dalam lemari beserta koreknya."
Si murid tanpa berpikir panjang mengerjakan apa yang diperintahkan bu guru. Dia mengambil 10 lilin-lilin kecil dan sebuah korek yang tersimpan di dalam almari. Setelah diserahkan kepada sang guru, maka bu guru berkata, "Coba kamu gunakan korek ini untuk menyalakan sebuah lilin." Si anak segera melakukan. Sebuah lilin sudah menyala.
Bu guru melanjutkan, "Coba nyalakan lilin-lilin lain dengan menggunakan sebuah lilin yang sudah menyala ini. " Si murid melakukan apa yang diperintahkan bu guru. Dia menyalakan lilin-lilin kecil lain dengan menggunakan lilin yang sudah menyala."
Setelah selesai bu guru berkata,"Coba lihat nak, sekarang lilin yang pertama kali menyala, cahayanya berkurang atau tidak ?" Kata murid "Tidak bu guru". "Begitulah nak, sekalipun ibu membantu masalah kamu, ibu tidak terbebani. Ini semua tidak akan mengganggu masalah ibu. Ini memang sudah menjadi tugas ibu untuk membantu menyelesaiakan masalah murid-murid ibu."
Pelajaran Yang Bisa Diambil
Begitulah, terkadang manusia memang unik. Ada kalanya ia ingin dibantu masalahnya, tetapi tidak ada orang yang mau membantu menyelesaiakan masalahnya. Ada kalanya orang lain ingin membantu menyelesaiakn masalahnya, tetapi dia sendiri tidak mau dibantu. Yang jelas dalam hidup tetap butuh pertolongan orang lain.
Untuk itu bantulah beban orang lain. Anda tidak akan menjadi lemah karena meminta bantuan orang lain. Ini semua persis seperti lilin yang membantu menyalakan lilin-lilin kecil yang lain. Cahayanya tetap tidak akan berkurang.
Sesudah bel sekolah dibunyikan, murid-murid segera pulang.Guru tersebut memanggil murid tadi. Bu guru berkata ,"Anakku, saya lihat dari tadi kamu kelihatan gelisah dan tidak konsentrasi dalam belajar. Ada masalah apa? Coba ceritakan, siapa tahu ibu bisa membantu." Si anak menjawab ,"Maafkan saya bu guru. Dari tadi saya memang tidak memperhatikan pelajaran ibu. Saya tidak bisa konsentrasi, maklum lagi ada masalah bu."
Si guru melanjutkan ,"Cobalah nak ceritakan, siapa tahu ibu bisa membantu menyelesaiakan masalahmu." Si anak berkata ,"Maafkan saya bu guru. Sebenarnya saya ingin menceritakan masalah saya. Tapi saya khawatir mengganggu ibu guru. Saya lihat dari kemarin ibu guru sangat sibuk."
Guru menjawab ,"Nak, sekarang ibu guru tidak sibuk lagi, jadi kamu bisa menceritakan masalahmu kepada ibu. Ibu akan siap mendengarkan dan membantu menyelesaiak masalahmu." Si anak kembali berkata,"Bu, murid ibu kan tidak hanya saya saja. Di kelas ini ada 40 murid. Ibu tentu sangat sibuk. Belum lagi ditambah murid-murid ibu di kelas lain."
"Baiklah" kata bu guru. "Kalau kamu tidak mau menceritakan masalahmu, maukah kamu membantu aku?" Jawab si murid, "Apa yang bisa saya bantu Bu Guru?" Bu guru menjawab, "Coba ambilkan sepuluh lilin-lilin kecil yang ada di dalam lemari beserta koreknya."
Si murid tanpa berpikir panjang mengerjakan apa yang diperintahkan bu guru. Dia mengambil 10 lilin-lilin kecil dan sebuah korek yang tersimpan di dalam almari. Setelah diserahkan kepada sang guru, maka bu guru berkata, "Coba kamu gunakan korek ini untuk menyalakan sebuah lilin." Si anak segera melakukan. Sebuah lilin sudah menyala.
Bu guru melanjutkan, "Coba nyalakan lilin-lilin lain dengan menggunakan sebuah lilin yang sudah menyala ini. " Si murid melakukan apa yang diperintahkan bu guru. Dia menyalakan lilin-lilin kecil lain dengan menggunakan lilin yang sudah menyala."
Setelah selesai bu guru berkata,"Coba lihat nak, sekarang lilin yang pertama kali menyala, cahayanya berkurang atau tidak ?" Kata murid "Tidak bu guru". "Begitulah nak, sekalipun ibu membantu masalah kamu, ibu tidak terbebani. Ini semua tidak akan mengganggu masalah ibu. Ini memang sudah menjadi tugas ibu untuk membantu menyelesaiakan masalah murid-murid ibu."
Pelajaran Yang Bisa Diambil
Begitulah, terkadang manusia memang unik. Ada kalanya ia ingin dibantu masalahnya, tetapi tidak ada orang yang mau membantu menyelesaiakan masalahnya. Ada kalanya orang lain ingin membantu menyelesaiakn masalahnya, tetapi dia sendiri tidak mau dibantu. Yang jelas dalam hidup tetap butuh pertolongan orang lain.
Untuk itu bantulah beban orang lain. Anda tidak akan menjadi lemah karena meminta bantuan orang lain. Ini semua persis seperti lilin yang membantu menyalakan lilin-lilin kecil yang lain. Cahayanya tetap tidak akan berkurang.
Seorang anak kecil menangis minta dibelikan bunga. Dia pernah melihat bunga indah itu di sebuah taman kota. Setelah mengetahui jenis bunganya orang tuanya membelikan bunga itu.Si anak tadi kegirangan karena dibelikan bunga. Dia semakin tidak sabar menunggu orang tuanya pulang.
Akhirnya orang tuanya pulang membawa bunga yang diinginknan anak. Si anak tidak sabar untuk segera melihat bunga tadi. Ketika melihat bunganya, si anak malah jadi kecewa. "Papa, mama, kok bunganya hanya begitu, tidak ada yang mekar." Orang tuanya berkata,"Nak, bunga itu akan mekar pada waktunya. sekarang belum musimnya. Yang harus kamu lakukan adalah merawatnya dan rajin menyiramnya.
Anak tadi menuruti nasehat orang tuanya. Dia menyiram tanaman tadi setiap hari dengan penuh semangat. Tanaman menjadi semakin subur dan tumbuh. Setelah satu bulan si anak mulai kecewa. Dia berkata kepada orang tuanya ,"Papa, mama, tanamannya tumbuh subur dan semakin besar, tapi kok belum berbunga juga.?"
Oarang tuanya menjawab, "Sabar nak, semua ada prosesnya. Nanti jika sudah waktunya tanaman ini akan berbunga.yang penting kamu harus selalu rajin menyiramnya"
Anak ini kembali rajin menyiramnya. Setelah satu bulan bunga ini mulai mengeluarkan kuncup. Anak ini kembali kecewa. "Papa, mama, kok bunganya berupa kuncup aja." Orang tuyanya menjawab ,'Nak kuncup ini adalah calon bunga. Nanti pada saatnya kuncup ini akan mekar menjadi bunga yang indah"
Si anak kembali merawatnya. Setelah 2 minggu, kuncup mulai mekar. Anak tadi semakin tidak sabar. Dalam pikirannya "Wah sebentar lagi akan menjadi bunga yang indah" Akhirnya dipetiknya bunga tadi. Setelah dipetik bukannya semakin mkar, malah menjadi semakin layu. Menyesallah anak tadi memetik bunga itu.
Pelajaran yang bisa diambil :
Manusia seringkali ingin mendapatkan hal-hal yang sifatnya instan. Padahal kesuksesan, kekayaan atau prestasi apapun harus diperoleh melalui proses. Jadi, jalankan proses itu dengan baik, maka anda akan mendapatkan manisnya perjuangan.Setelah membuakan hasil maka anda akan semakin menikmati manisnya buah yang didapat dari perjuangan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar