Merdeka.com - Membawa pacar wanita untuk menginap di kos-kosan pria bukan cerita baru di Yogyakarta. Hal seperti ini sering dilakukan di lokasi kos-kosan tanpa penjaga. Saat ini, jumlah kos-kosan bebas tanpa penjaga makin menjamur jumlahnya di Yogyakarta.
Ini cerita sial yang pernah dialami Dadang (bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang punya pengalaman mendebarkan menginapkan pacarnya di kosnya. Kisah itu terjadi pada tahun 2012 disampaikan Dadang kepada merdeka.com, Jumat (7/2) lalu.
Dadang berkisah, saat itu dia indekos di kos-kosan yang melarang ada perempuan masuk ke dalam kamar di daerah Umbulharjo. Namun suatu ketika karena keluar jalan-jalan bersama pacar dan pulang terlalu malam, indekos pacar Dadang sudah terkunci dan tidak bisa lagi masuk.
Akhirnya dengan modal nekat, Dadang mengajak sang pacar untuk menginap di kos-kosannya. Dadang pun melancarkan strategi agar pacarnya bisa masuk ke kamar kosnya.
"Saya SMS teman kos dulu, mau bawa pacar ke kos, jadi bisa saling kode, yang lain biasanya juga gitu," ujar Dadang.
Setelah dengan diam-diam berhasil membawa masuk sang pacar ke kamar kosnya, Dadang pun merasa senang sekaligus tenang. Namun nasib sial menimpa Dadang, sandal pacarnya lupa dimasukkan dalam rumah kos. Alhasil seorang warga yang melihat ada sandal perempuan di kos-kosan Dadang langsung memanggil beberapa warga lainnya dan langsung menggeledah kos.
"Ya digerebek, nggak lama setelah masuk kos, untungnya pas nggak ngapa-ngapain," kata Dadang. Saat itu menurut pengakuannya, dia sedang di kamar temannya untuk main PlayStation sedangkan sang pacar sedang di kamarnya.
Karena kejadian tersebut, Dadang terpaksa pindah kos. "Disuruh pindah kos karena meresahkan, ya nggak papa, cari yang bebas sekalian," celetuk Dadang rileks.
Kisah memasukkan pacar dalam kamar kos bukan saja dilakukan oleh Dadang, dari pengakuan Andong, salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Yogyakarta juga mengaku kerap membawa pacarnya ke kontrakannya di Jalan Kaliurang KM 13. "Biasa aja mas, sudah ngerti kok teman-teman kontrakan," ujarnya.
Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu bukan tidak menyadari banyaknya kos-kosan mahasiswa yang sangat bebas. Kos-kosan bebas itu membuka peluang seks bebas. Berbagai cara pun dilakukan untuk membendung perilaku meresahkan kalangan mahasiswa itu. "Kos-kosan tanpa induk semang kita tegur," kata Yuni, Jumat (7/2) lalu kepada merdeka.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar