CITIZEN6
Oleh Aniisha Setia Rhyu
Posted: 01/01/2014 12:57
Citizen6, Banyumas: Punya impian itu penting, tetapi masih lebih penting sejauh mana kerja keras dalam mewujudkan impian itu. Menindak lanjuti impian saya yang belum tercapai di tahun 2013, saya coba targetkan untuk bisa diwujudkan di tahun 2014 ini.
BERITA TERKAIT
Bulan Januari, mengawali awal tahun 2014, saya ingin memperkenalkan calon suami saya kepada orangtua. Walaupun saya belum mendapatkan kepastian siapa orang tersebut. Saat masih di SMA, saya menaruh hati kepada teman. Setelah lulus, kami tak pernah bertemu lagi. Januari 2013, kami akhirnya bertemu dan menjalin silaturahmi. Namun dalam pertemuan tersebut, hubungan kami tidak sehangat seperti dulu. Untuk memperbaikinya, saya sudah menyiapkan kado spesail untuknya.
Masih di bulan Januari, saya akan mempergunakan voucher menginap gratis salah satu hotel di Purwokerto dengan mengajak keluarga saya untuk menginap di sana. Voucher itu saya dapatkan berkat menjadi juara 1 dalam Lomba Foto Jadul. Ayah saya tak setuju dengan hobi saya berfotografi, ia takut jika nanti saya menyalahgunakan kegemaran saya untuk hal-hal yang tidak baik. Saya akan buktikan bahwa foto-foto yang saya hasilkan mengandung hal positif dan patut untuk dikembangkan lebih jauh lagi. Jika perlu bisa menjadi salah satu pekerjaan yang menghasilkan. Dengan begitu semoga restunya dapat saya dapatkan agar hobi ini bisa saya kembangkan.
Hobi lain adalah menulis. Hobi ini sebagai tindak lanjut cita-cita yang belum terwujud diwaktu kecil, yaitu menjadi wartawan yang juga tidak mendapat restu dari orangtua, terutama ayah. Alasannya melarang saya menjadi wartawan supaya menghindari memfitnah orang lain dengan mewartakan kedustaan dan memberitakan keburukan orang lain.
Sepintas baik memang alasannya, tetapi naluri menulis itu tak akan betah tinggal di dasar sana. Padahal darah menulis mengalir deras dari ayah. Setelah tulisan saya mendapat peringkat 6 besar dalam menginspirasi orang dengan menulis kisah-kisah yang pernah dilalui dalam setahun ini, saya terus membuktikan kepada orangtua saya agar hobi ini mendapat dukungan.
Maret 2014, menikah. Target ini saya tulis pada tahun 2011 yang lalu ketika saya masih kuliah. Menikah pada usia 23 tahun. Perjuangan memang belum berakhir, jika belum berhasil jangan langsung menyerah, tetapi terus berusaha mewujudkannya di masa mendatang.
April 2014, hamil anak pertama. Mei 2014 buka usaha dengan suami dekat rumah. Dari dulu ingin membuka usaha makanan, bisa warung makan atau sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Usaha lain yaitu dari hobi fotografi, saya ingin buka usaha dokumentasi untuk acara-acara seperti hajatan, arisan, event-event pertunjukan, dan lain-lain. Idola saya adalah penyanyi. Terinspirasi ketika saya menonton konser idola saya. Saat itu, kebetulan saya bisa masuk ring satu yang sangat dekat dengan panggung, bahkan sempat menaiki panggung itu. Ternyata banyak hal menarik yang bisa dijumpai dan sempat mengabadikannya dengan kamera digital.
Mengambil gambar sang idola saat tampil on stage itu sudah biasa. Ingin rasanya kamera professional saya (yang masih dalam impian juga) menjepret sang idola di belakang panggung (back stage), itu baru luar biasa. Karena tak semua aktivitas di balik panggung dapat dilihat orang banyak. Banyak hal menarik yang bisa ditemui di belakang panggung. Ini akan saya wujudkan pada Mei 2014.
Di bulan-bulan selanjutnya, yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember hingga Desember 2014 saya akan mengembangkan 2 usaha saya, yaitu buka warung makan dan menjadi fotografer (back stage). Sambil mengembangkan hal tersebut saya juga menjadi wartawan. Sehingga Hobi menulis saya juga masih bisa tersalurkan. Di bulan Desember 2014 saya juga akan menjadi ibu pertama untuk anak saya kelak. Dan semua itu tak akan pernah terwujud ketika impian-impian itu hanya jadi tulisan saja.
Semua impian tersebut, saya sesuaikan dengan kemampuan dan bagaimana saya mewujudkannya. Impian itu juga tak akan pernah terwujud manakala usaha saya untuk mewujudkannya hanya sebatas air mengalir, yang akan mengalir ke tempat yang rendah saja. Semoga di tahun 2014 banyak keberuntungan-keberuntungan yang saya dapatkan, Amin. (mar)
Penulis
Annisa Rahayu
Banyumas, aniisha.setiarxxx@gmail.com
Annisa Rahayu
Banyumas, aniisha.setiarxxx@gmail.com
Baca juga:
[Resolusi 2014] Empat Belas Mimpiku untuk 2014
[Resolusi 2014] Tumbuhkan Semangat Baru Dalam Diri
[Resolusi 2014] Bangkit dari Rasa Malas dan Putus Asa
[Resolusi 2014] Empat Belas Mimpiku untuk 2014
[Resolusi 2014] Tumbuhkan Semangat Baru Dalam Diri
[Resolusi 2014] Bangkit dari Rasa Malas dan Putus Asa
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
CITIZEN6
[Resolusi 2014] Jadwal Mengusir `Titik Jenuh`
Oleh Dewi Irmasari
Posted: 01/01/2014 11:45
Citizen6, Jakarta: Tak bisa dipungkiri kalau manusia memiliki titik jenuh. Namun, apakah titik jenuh itu selalu menjadi alasan untuk menghindar dari segala kegiatan yang sudah menjadi tanggung jawab? Jawabannya adalah tidak.
Memiliki banyak kegiatan di zaman sekarang ini bukanlah hal yang luar biasa. Menjadi biasa tatkala merupakan sebuah tanggungjawab. Terlebih bagi seorang mahasiswa. Jika Anda tak mau disebut mahasiswa "kupu-kupu" alias kuliah pulang-kuliah pulang, maka carilah kegiatan ekstra di dalam atau luar kampus selain kegiatan belajar. Namun, tentunya harus didasari dengan niat dan konsistensi saat telah menjalani kegiatan-kegiatan itu.
Memiliki banyak kegiatan di zaman sekarang ini bukanlah hal yang luar biasa. Menjadi biasa tatkala merupakan sebuah tanggungjawab. Terlebih bagi seorang mahasiswa. Jika Anda tak mau disebut mahasiswa "kupu-kupu" alias kuliah pulang-kuliah pulang, maka carilah kegiatan ekstra di dalam atau luar kampus selain kegiatan belajar. Namun, tentunya harus didasari dengan niat dan konsistensi saat telah menjalani kegiatan-kegiatan itu.
BERITA TERKAIT
Saat mendaftarkan diri dalam organisasi dan kepanitiaan sebuah acara kampus saya begitu antusias. Tetapi, setelah beberapa bulan menjalani, rasa bosan dan lelah mulai menghampiri. Tetapi, tak mungkin jika saya membiarkan rasa malas yang dikemas dengan 'titik jenuh' itu bersarang dalam diri saya. Pengaruhnya sangat besar pada organisasi dan acara yang sedang kami jalani, ini menyangkut orang banyak. Mungkin banyak orang yang merasakan itu, tentunya dengan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang menunda-nunda tugas, mencari alasan agar tak kebagian tugas, tak pernah memberi respon saat diberi tugas, susah dihubungi, bahkan yang lebih ekstrim adalah mengundurkan diri.
Dalam konteks ini, setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk mendeskripsikan 'titik jenuh' nya itu. Namun, ada baiknya untuk berpikir-pikir lagi dalam menyikapi 'titik jenuh' yang menghinggapi diri ketika banyak kegiatan. Di akhir 2013 ini, saya mengemban beberapa tugas yang menurut saya begitu berat. Salah satunya, saat diamanahkan untuk mencari banyak sponsor yang nantinya ikut berpartisipasi dalam sebuah acara kampus yang sedang panitia persiapkan.
Selain itu saya juga masih aktif mengajar dalam kegiatan sosial kemanusiaan, dan rencananya di 2014 ini, saya akan merintis sebuah bisnis yang sudah beberapa bulan ini vakum. Untuk mengantisipasi 'titik jenuh', saya sudah membuat semacam jadwal kegiatan yang sedang dan akan dijalani, mulai dari jadwal mengajar, berkeliling untuk mencari sponsor, bertemu dengan rekan bisnis, hingga jadwal untuk berkumpul bersama keluarga.
Pada 2014, saya berkeinginan untuk total dalam organisasi dan kepanitiaan kampus yang sudah menjadi tanggung jawab, aktif kembali mengajar dalam kegiatan sosial, dan membangun lagi usaha saya yang kini telah vakum. Maka dari itu, kini saya tengah kembali mengumpulkan segenap niat dan tekad, dan membuat jadwal kegiatan untuk beberapa bulan ke depan. Menurut saya, saat ini jadwal kegiatan menjadi solusi bagi orang-orang super sibuk. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengatur janji atau jika ada sesuatu hal yang mendadak. Saya berharap dengan pengaturan jadwal yang rapi, semua kegiatan di 2014 dapat terlaksana. (mar)
Penulis
Dewi Irmasari
Jakarta, irmasarxxx@gmail.com
Dewi Irmasari
Jakarta, irmasarxxx@gmail.com
Baca juga:
[Resolusi 2014] Empat Belas Mimpiku untuk 2014
[Resolusi 2014] Tumbuhkan Semangat Baru Dalam Diri
[Resolusi 2014] Bangkit dari Rasa Malas dan Putus Asa
[Resolusi 2014] Empat Belas Mimpiku untuk 2014
[Resolusi 2014] Tumbuhkan Semangat Baru Dalam Diri
[Resolusi 2014] Bangkit dari Rasa Malas dan Putus Asa