RABU, 09 JULI 2014 | 08:43 WIB
Putri tertua Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut. TEMPO/Suryo Wibowo.
TEMPO.CO, Jakarta - Putri sulung Presiden Indonesia ke-2 Soeharto, Siti Hardiyanti Hastuti alias Tutut, dan putranya, Rukmana Indra Rukmana E. Kowara, telah menggunakan hak pilih mereka hari ini, Rabu, 9 Juli 2014. Keduanya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara 01 Kelurahan Gondangdia yang berlokasi di kantor Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS), Jalan Tanjung Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat.
Keduanya datang menggunakan Toyota Alphard warna hitam sekitar pukul 07.25 WIB. Tutut Soeharto yang mengenakan pakaian putih dan jilbab merah itu datang bersama Indra Rukmana yang mengenakan kemeja biru. Setelah keluar dari bilik pemilihan, Tutut menemui awak media yang sudah menunggu. (Baca: Ke Makam Soeharto, Prabowo Akan Doakan Bekas Mertua )
Tutut tidak menjawab saat ditanya mengenai calon presiden mana yang dipilihnya hari ini. "Lihat saja penampilannya," ucap Tutut sambil berjalan kembali ke mobil. (Baca: Titiek: Keluarga Cendana 100 Persen Dukung Prabowo-Hatta)
Pada hari ini, sejumlah nama besar yang akan melakukan pemilihan di TPS 01 Menteng, Jakarta Pusat, adalah Tutut Soeharto, Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto yang seharusnya memilih di Hambalang, serta Hutomo Mandala Putra alias Tomi Soeharto.
URSULA FLORENE SONIA
Keduanya datang menggunakan Toyota Alphard warna hitam sekitar pukul 07.25 WIB. Tutut Soeharto yang mengenakan pakaian putih dan jilbab merah itu datang bersama Indra Rukmana yang mengenakan kemeja biru. Setelah keluar dari bilik pemilihan, Tutut menemui awak media yang sudah menunggu. (Baca: Ke Makam Soeharto, Prabowo Akan Doakan Bekas Mertua )
Tutut tidak menjawab saat ditanya mengenai calon presiden mana yang dipilihnya hari ini. "Lihat saja penampilannya," ucap Tutut sambil berjalan kembali ke mobil. (Baca: Titiek: Keluarga Cendana 100 Persen Dukung Prabowo-Hatta)
Pada hari ini, sejumlah nama besar yang akan melakukan pemilihan di TPS 01 Menteng, Jakarta Pusat, adalah Tutut Soeharto, Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto yang seharusnya memilih di Hambalang, serta Hutomo Mandala Putra alias Tomi Soeharto.
URSULA FLORENE SONIA
Adu Prabowo Vs Jokowi Jadi Ajang Taruhan
SELASA, 08 JULI 2014 | 12:11 WIB
Petugas TPS tunjukkan cara gunakan kertas suara Pilpres 2014 pada seorang ibu di Sekolah Indonesia, Kuala Lumpur, Malaysia, 5 Juli 2014. TEMPO/Anne Muhammad
TEMPO.CO, Bengkulu - Pemilihan presiden (pilpres) yang akan dilaksanakan besok, Rabu, 9 Juli 2014, tidak hanya menjadi pertarungan antara dua calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK tapi juga para pendukungnya, mengalahkan hebohnya Piala Dunia. Perang status di sosial media antarpara pendukung fanatik pun semakin memanas. Malah ada juga yang menjadikannya taruhan.
Bagi Mahmud, 42 tahun, warga Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu, taruhan sifatnya hanya hiburan saja. Oleh karena ada beberapa temannya memiliki pilihan berbeda dengan dirinya. Semua mengungguli pasangan pilihan masing-masing. "Daripada kita berantem, lebih baik taruhan nanti yang menang traktir kita makan-makan," seloroh bapak dua anak itu.
Ia mengatakan tidak hanya dirinya dan teman-teman saja yang taruhan, banyak temannya yang lain juga melakukan hal yang sama. Malah ada kerabatnya di desa taruhan kambing. "Saudara saya malah rela memberikan kambing jika pasangan capres dukungannya kalah," cerita Mahmud.
Demam taruhan pilpres tidak hanya menjangkiti Mahmud, Sony, 33 tahun, dan kawan-kawan juga melakukannya. Menurutnya, serunya taruhan siapa yang menang, Jokowi atau Prabowo, melebihi taruhan Piala Dunia. Oleh karena masing-masing orang memiliki kefanatikan yang begitu besar terhadap calon pilihan mereka.
Ia mengaku nilai taruhannya mereka pun tidak besar, tapi setidaknya dari uang yang mereka keluarkan menunjukkan jika mereka merasa sangat yakin jika pasangannya yang akan menang.
"Karena masing-masing orang sangat fanatik dan masing-masing memiliki keyakinan pasangannya yang menang, jadi tensi pertarungan antarpendukung pun semakin seru," ungkap pria yang mendukung Jokowi-JK tersebut.
Katanya lagi, hasil pilpres besok bukan hanya menentukan nasib bangsa ini tapi juga nasib uang yang telah mereka pertaruhkan.
Bagi Mahmud, 42 tahun, warga Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu, taruhan sifatnya hanya hiburan saja. Oleh karena ada beberapa temannya memiliki pilihan berbeda dengan dirinya. Semua mengungguli pasangan pilihan masing-masing. "Daripada kita berantem, lebih baik taruhan nanti yang menang traktir kita makan-makan," seloroh bapak dua anak itu.
Ia mengatakan tidak hanya dirinya dan teman-teman saja yang taruhan, banyak temannya yang lain juga melakukan hal yang sama. Malah ada kerabatnya di desa taruhan kambing. "Saudara saya malah rela memberikan kambing jika pasangan capres dukungannya kalah," cerita Mahmud.
Demam taruhan pilpres tidak hanya menjangkiti Mahmud, Sony, 33 tahun, dan kawan-kawan juga melakukannya. Menurutnya, serunya taruhan siapa yang menang, Jokowi atau Prabowo, melebihi taruhan Piala Dunia. Oleh karena masing-masing orang memiliki kefanatikan yang begitu besar terhadap calon pilihan mereka.
Ia mengaku nilai taruhannya mereka pun tidak besar, tapi setidaknya dari uang yang mereka keluarkan menunjukkan jika mereka merasa sangat yakin jika pasangannya yang akan menang.
"Karena masing-masing orang sangat fanatik dan masing-masing memiliki keyakinan pasangannya yang menang, jadi tensi pertarungan antarpendukung pun semakin seru," ungkap pria yang mendukung Jokowi-JK tersebut.
Katanya lagi, hasil pilpres besok bukan hanya menentukan nasib bangsa ini tapi juga nasib uang yang telah mereka pertaruhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar